SOLOPOS.COM - Ilustrasi longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Longsor Gunungkidul di Butak ditangani secara hati-hati.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul akan menurunkan batu besar yang masih menempel di bukit Gunung Butak, Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen pada Sabtu (18/3/2017). Rencananya pemecahan dilakukan secara manual dan melibatkan sejumlah relawan dan petugas keamanan dari Polres dan Kodim 07/30 GK.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Baca Juga : LONGSOR GUNUNGKIDUL : Batu Menempel di Puncak Gunung Butak Diturunkan Secara Manual
Disinggung mengenai teknis penurunan, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengaku sudah memiliki beberapa opsi. Salah satunya dengan membagi kelompok menjadi dua tim. Tim pertama bertugas di atas untuk mencoba melepaskan batu yang masih menempel dengan menggunakan linggis dan alat pemecah lainnya. Sementara tim kedua berada di bawah untuk menarik batu agar saat jatuh tidak menimpa ke lokasi rumah warga.

“Ini sudah kami pikirkan matang-matang. Bahkan sebelum opsi ini dipilih, kami bersama-sama Pak Dandim mengecek dengan naik ke atas bukit sebanyak dua kali,” kata Budhi lagi, Rabu (15/3/2017).

Bupati Gunungkidul Badingah mengaku sudah mendapatkan informasi dari BPBD terkait dengan penurunan batu di puncak bukit Gunung Butak. Dia pun berharap proses pemecahan itu dapat berjalan lancar sehingga warga tidak lagi khawatir dengan adanya potensi longsor susulan di wilayah tersebut.

“Rencananya Sabtu besok [18/3/2017] batu yang menempel akan diturunkan,” kata Badingah.

Menurut dia, meski ada harapan agar pelaksanaan pemecahan berlangsung lancar. Namun BPBD tetap waspada adanya kemungkinan terburuk akan bahaya material reruntuhan mengenai rumah warga. Untuk itu, sambung Badingah, pihaknya sudah menyiapkan bantuan stimulan kepada warga yang rumahnya terkena reruntuhan.

“Kami memiliki dana kebencanaan dan itu bisa digunakan. Hanya saja, dana ini tidak bisa digunakan membangun secara penuh karena bantuan yang diberikan hanya bersifat stimulant berupa pasir, triplek, asbes, semen dan paku,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya