SOLOPOS.COM - Bupati Gunungkidul Badingah (pakai jilbab) saat meninjau lokasi longsor di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen, Sabtu (4/3/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Gunungkidul mengancam warga Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen,

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terus melakukan kajian untuk menurunkan batu yang masih menempel di puncak bukit Gunung Butak di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen. Kajian dibutuhkan agar keberadaan batu tidak membahayakan warga sekitar.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Itu yang jadi perhatian kami. Sebab keberadaan batu yang ada dipuncak mendesak untuk diturunkan agar tidak membahayakan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sutaryono kepada Harianjogja.com, Jumat (10/3/2017).

Kendati demikian, sambung dia, upaya penurunan tidak akan mudah. Selain keberadaan batu yang hanya menempel di puncak bukit, posisinya juga tidak menguntungkan. Hal itu terlihat dari kondisinya yang terlihat ada rekahan di bagian tengah. Sementara itu, posisi batu juga condong ke arah barat, di mana di bawahnya terdapat permukiman warga.

“Ini yang harus dipikirkan bersama. Jangan sampai saat batu itu dipangkas malah akan membahayakan warga,” katanya.

Sutaryono menjelaskan, untuk pemangkasan dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama pemotongan dilakukan secara manual dengan melibatkan warga masyarakat. Sedang cara yang kedua dilakukan dengan menggunakan bahan peledak.

Hanya saja, kata Sutaryono, penggunaan peledak harus dikoordinasikan terlebih dahulu ke jajaran kodim maupun polres di Gunungkidul. “Semua opsi kita pertimbangkan. Namun yang terpenting upaya pemangkasan batu jangan sampai menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen, Mitro Prawiro berharap agar batu yang menempel di puncak bukit Gunung Butak dapat segera diturunkan. Sebab, pasca kejadian longsor di sekitar lokasi pada Jumat (3/3/2017) lalu yang mengakibatkan dua korban jiwa, juga membuat stuktur bukit mengalami perubahan. Salah satunya di puncak bukit masih terdapat batu yang menempel dan membuat warga was-was akan longsor susulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya