SOLOPOS.COM - Penjabat Wali Kota Jogja Sulistiyo saat meninjau talut Kali Code yang longsor di Terban, Kamis (9/3/2017) siang. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Jogja terjadi karena ada aturan yang dilanggar.

Harianjogja.com, JOGJA — Pejabat Wali Kota Jogja Sulistiyo mengunjungi lokasi longsor di Kampung Terban RT02/ RW 01 Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kamis (9/3/2017) siang. Sulis melihat banyak bangunan di bantaran Kali Code yang menyalahi aturan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

 LONGSOR JOGJA : Banyak Bangunan Menyalahi Aturan, Sanksi Mungkin Diberikan

Terkait persoalan ini, Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUKPP Kota Jogja, Aki Lukman Nur Hakim mengatakan bangunan yang tidak berizin hanya di sisi belakang atau yang mepet talut. Mayoritas baangunan ini hanya tambahan. Sementara bangunan bagian depan rata-rata memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Pihaknya menunggu

Kepala Bidang Pelayanan, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Jogja, Setiyono mengaku intansinya tidak mungkin memberikan izin bangunan di bantaran kali. Dalam proses perizinan khusus untuk bangunan sekitar kali, pihaknya juga mengacu pada rekomendasi pada BBWSO yang mengharuskan ada ruang minimal tiga meter dari talut kali. Ia memastikan bangunan diatas talut tidak memiliki izin.

“Kalau belum memiliki izin ya harus ditertibkan,” ujar Setiyono, Kamis (9/3/2017)

Sementara itu, warga terdampak longsor berharap perbaikan talut segera direalisasikan. Mereka tidak ingin mengungsi terlalu lama di Balai RW setempat. Jumadi Yanto, salah satu warga terdampak mengungkapkan keluarganya dalam kondisi was-was setiap hari.

Rumah yang ditinggali keluarga Jumadi Yanto tepat dibawah tebing longsoran. Di atas rumahnya banyak rekahan tebing yang sewaktu-waktu bisa ambruk dan menimpa rumahnya.

“Kami minta kepastian sampai kapan harus mengungsi karena kami juga harus bekerja,” ucap Jumadi Yanto.

Ia mengaku selama mengungsi memang dijamin makanan dan biaya pengobatan gratis dari apotik Universitas Gadjah Mada (UGM), namun ia merasa lebih nyaman tinggal di rumah sendiri.

Kepala Dinas Sosial Kota Jogja, Hadi Muhtar mengatakan sudah mendistribusikan bahan makanan dan selimut untuk 30 jiwa yang terdiri dari sembilan kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Pihaknya masih terus memantau kemungkinan pengusi bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya