SOLOPOS.COM - Penjabat Wali Kota Jogja Sulistiyo saat meninjau talut Kali Code yang longsor di Terban, Kamis (9/3/2017) siang. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Jogja berupa talut di bantaran Sungai Code belum juga diperbaiki.

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menagih janji Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan memperbaiki talut di bantaran Sungai Code yang longsor beberapa bulan lalu. BBWSO sempat mewacanakan akan membangun talut sementara dengan pohon dan rumput di bantaran Code.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Baca Juga : LONGSOR JOGJA : Pemkot Tagih Janji BBWSO

Jumadi Yanto, 50, warga yang rumahnya tepat berada di bawah tebing longsor mengaku sejak April lalu sudah kembali ke rumah. Ia mengatakan tidak ada kejelasan kapan tebing longsor akan diperbaiki. Bahkan rumahnya yang rusak juga sama sekali tidak mendapat bantuan untuk memperbaikinya. Jumadi akhirnya memperbaiki sendiri rumahnya.

Meski dengan perasaan was-was ia bersama keluarganya tidak punya pilihan lain. Kecuali kembali ke rumah, karena di pengungsian juga sudah tidak ada bantuan makanan.

“Kami ya nekat aja, semoga tidak terjadi apa-apa,” ucap dia di rumahnya, kemarin (24/8/2017).

Ia mengaku tidak bisa tidur pulas karena longsoran material dengan skala kecil terkadang masih terjadi.

Pantauan Harianjogja.com, kemarin, material longsoran masih dibiarkan menumpuk di Sungai. Tidak hanya itu tebing yang masih setengah berdiri dan retak juga masih dibiarkan begitu saja. Bagian atasnya hanya ditutupi terpal. Tebing itu masih menjadi ancaman buat warga sekitar.

Jumadi mengaku khawatir jika terjadi hujan nanti, material tanah akan semakin terkikis dan tidak lagi ampu menahan beban talud. Ia berharap pemerintah segera bertindak untuk memperbaiki talud tersebut.

Sementara itu, Kepala BBWSO, Tri Bayu Aji, saat dimintai konfirmasi mengatakan intansinya masih mempersiapkan pembangunan talut sementara berupa tanah yang ditanami pohon dan rumput. Namun upaya tersebut masih terkendala karena masih ada bangunan di atas tebing.

Menurut dia, meski bangunan di atas tebing itu memiliki IMB namun sudah melebihi ketentuan terutama bangunan bagian belakang di luar bangunan inti. Pihaknya masih berembuk agar pemilik bangunan segera membongkar bangunan terlebih dahulu untuk memudahkan pembangunan kembali talud.

Tri Bayu menyadari talut itu sangat membahayakan bagi warga sekitar.

“Kami masih upayakan semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilaksanakan,” kata dia.

Ia juga meminta kepada Pemerintah Kota Jogja agar kejadian longsor talut di Terban dan Gondolayu  menjadi pembelajaran agar Pemerintah Kota Jogja mulai menertibkan bangunan-bangunan yang ada di bantaran sungai. (

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya