SOLOPOS.COM - Talud sepanjang 30 meter dan tinggi 20 meter di bantaran Kali Code yang longsor. (Foto Istimewa/Dokumen)

Longsor Jogja sementara akan diatasi dengan penanaman pohon dan rumput.

Harianjogja.com, JOGJA — Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Kementerian Pekerjaan Umum hanya akan membangun talut sementara di lokasi longsor di Kampung Terban, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman. Talut sementara itu berupa tanah yang ditanami pohon dan rumput.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Baca Juga : LONGSOR JOGJA : Perbaikan Talut Hanya Ditanami Pohon dan Rumput

Pelaksana Tugas Kepala DPUPK Kota Jogja, Wijayanto mengatakan penanganan talut alami itu hanya sementara. Sementara perbaikan jangka panjangnya masih dalam kajian karena butuh perencanaan yang matang.

“Dan butuh dana besar juga,” kata dia, Senin (13/3/2017).

Sementara untuk bangunan di atas talut yang longsor, Wijayanto mengaku akan dibongkar terlebih dahulu khususnya dibagian belakang bangunan tambahan di luar bangun inti yang memiliki izin. Adapun rumah-rumah warga yang terancam longsoran tebing untuk sementara masih disarankan untuk mengungsi sampai perbaikan talut selesai.

Total ada sembilan kepala keluarga (KK) yang mengungsi di Balai RW Terban. Dari sembilan KK, ada 5 rumah yang terdampak langsung. Rumah-rumah terdampak itu tepat dibawah tebing longsor. Namun meski harus mengungsi, saat siang hari mereka melakukan aktivitas di sekitar rumah masing-masing meski dalam keadaan cemas.

“Masuk rumah paling hanya sebentar kalau ada perlu mendesak,” kata Lia Karyono, 47, salah satu warga pengungsi. Ia mengaku pendengaranny tetap awas mendengarkan suara dibelakang rumah karena khawatir longsor terjadi dari arah tebing. Sebab, di atas tebing itu masih ada pagar tembok yang sudah miring dan retak-retak dan berpotensi ambrol menima rumah.

Hingga kemarin, tebing longsor masih dibiarkan menganga. Tidak ada teral yang menutup seperti pada longsoran di tempat lainnya. Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUPKP Kota Jogja, Aki Lukman Nur Hakim, sebelumnya mengatakan belum ada yang berani membersihkan material longsoran karena khawatir longsor semakin parah. Demikian untuk memasang terpal juga berpotensi membahayakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya