SOLOPOS.COM - Ilustrasi (newsradio.me)

Longsor Kulonprogo, tanah retak yang amblas di Dusun Jeruk.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Retakan tanah selebar 30 sentimeter tercipta di Dusun Jeruk, Gerbosari, Samigaluh pada Senin (6/3/2017). Tanah yang retak tersebut juga amblas hingga sedalam 1,5 meter.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Retakan tersebut membuat 2 Kepala Keluarga (KK) yang berada di areal tersebut terpaksa mengungsi untuk sementara waktu. Lokasi retakan merupakan areal persawahan yang berada di atas tebing dengan luas sekitar 5 hektar. Tanah yang bergeser tersebut membentuk tapal kuda dengan panjang sekitar 750 meter dan kedalaman 80 meter.

Wagimin, salah satu warga setempat mengatakan retakan tanah diakibatkan hujan deras yang turun sejak sore hari sebelumnya. Menurutnya, pergerakan tanah serupa sudah pernah terjadi 3 kali sebelumnya. “Kali paling parah sampai ada yang mengungsi,”terangnya. Retakan sebenarnya mengancam 8 rumah namun baru 2 rumah yang kemudian mengungsi.

Gusdi Hartono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mengatakan sekitar 20 KK juga ikut terancam karena berdiam di bawah tebing tersebut.

“Ada perkampungan di bawah rekahan ini sehingga potensinya juga cukup banyak,”jelasnya kemarin. Sedangkan 2 KK lainnya diminta mengungsi karena tembok rumahnya sudah mulai retak-retak sehingga dirasa mengkhawatirkan.

Pertemuan dengan warga, relawan dan institusi terkait juga telah dilakukan guna memantau pergerakan tanah. Selain itu, dilakukan pula upaya menutup rekahan dan mengalihkan aliran air yang mungkin menuju ke retakan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya longsor akibat tanah tersebut.

BPBD juga telah memasang alat Early Warning System (EWS) di lokasi retakan untuk memantau pergerakan tanah. Garis polisi juga ikut dipasang agar warga berhati-hati dan tidak melintasu areal tersebut. Hanya saja, warga tetap nekat melintasi batas yang telah dipasang untuk mencari rumput. Akibatnya, alat tersebut sempat berbunyi nyaring karena benang pengikatnya terlepas.

Dikatakan jika ada 5 rumah warga yang paling berpotensi terkena longsoran apabila retakan tanah tersebut memburuk. Karena itu, Gusdi menghimbau warga yang berada di wilayah retakan tersebut selalu waspada dan segera mengungsi apabila hujan deras tiba-tiba turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya