SOLOPOS.COM - Kondisi rumah milik Suwito Harjo, warga RT 1 RW 9 Pendekan, Margodadi, Seyegan, Sleman, Rabu (11/2/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N).

Longsor Sleman, tepatnya di Seyegan menimpa satu rumah.

Harianjogja.com, SLEMAN-Setelah wilayah Kecamatan Prambanan, bencana tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Seyegan pada Selasa (10/2/2015) sore. Longsor tersebut menerjang sebuah rumah milik Suwito Harjo, warga RT 1 RW 9 Pendekan, Margodadi, Seyegan, Sleman.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat gerimis turun di wilayah tersebut. Tidak ada korban jiwa meskipun bagian belakang rumah rusak parah.

“Malam sebelum kejadian itu memang hujan deras, selasa sudah terang, lalu sorenya longsor. Rumahnya kosong, tidak ada yang sedang di dalam,” kata Suwito, Rabu (11/2/2015).

Suwito dan keluarga baru kemudian kaget karena diteriaki tetangga.

“Suaranya [tanah longsor] tidak terlalu keras. Tiba-tiba tetangga memanggil dan bilang kalau ada longsoran,” ungkapnya.

Rizka, menantu Suwito menambahkan, tidak pernah terjadi longsor di wilayah itu sebelumnya. Dia pun tidak merasa was-was karena pada saat kejadian memang tidak sedang hujan deras.

“Dua hari ini memang selalu hujan dan angin kencang, tapi waktu kejadian itu cuma gerimis. Saya dengar suara ‘bruk’ begitu. Lalu rumah yang bagian belakang kemasukan tanah dan pohon,” ucapnya.

Akibat kejadian itu, Suwito dan keluarganya mengungsi ke rumah tetangga sekitar sejak Selasa sore.

“Katanya, kami harus menunggu tanah lebih stabil. Ya masih khawatir juga karena tanahnya masih rawan, takut longsor lagi,” kata Suwito.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan, Suwito sekeluarga perlu dievakuasi untuk mengantisipasi adanya longsor susulan. Begitu juga dengan keluarga yang tinggal tepat di sebelah rumah milik Suwito.

“Ada dua kepala keluarga yang harus mengungsi. Dikhawatirkan masih berbahaya jika terjadi hujan lebat,” paparnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu siang.

Juli mengungkapkan penyebab longsor hampir mirip dengan kejadian di Lemahbang, Gayamharjo, Prambanan, Senin (9/2/2015) kemarin.

“Ada pralon saluran air yang rusak sehingga aliran air jadi tidak terarah. Tim bersama warga setempat langsung gotong royong. Pohon yang longsor dipotong dan saya sarankan agar dibuat terasiring,” ujarnya.

Dalam dua hari terakhir, setidaknya tercatat ada tiga kejadian longsor di Kabupaten Sleman.

“Pertama di Lemahbang pada Senin sore. Kedua, longsor di Dusun Losari 2, Wukirhajo, Prambanan pada Senin malam. Lalu yang ketika di Seyegan ini. Saya mengimbau warga tetap selalu waspada,” ucap Juli kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya