SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Tanah longsor menerjang sejumlah lokasi di Kabupaten Gunungkidul, Rabu (31/1/2024). Bencana alam longsor itu berdampak pada 16 rumah, enam jalan, talut, dan satu masjid.

Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Damkarmat BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Lilik andi Aryanto, mengatakan data sementara, tanah longsor terjadi di sejumlah titik dan menyebabkan satu orang mengalami luka-luka.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Korban tertimpa almari akibat longsor menimpa bangunan rumah yang roboh total di Jetis, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul. Sekarang sudah dilakukan perawatan medis,” kata dia, Kamis (1/2/2024).

Lilik menyampaikan, selain di Hargomulyo, Gedangsari, bencana tanah longsor itu juga terjadi di Gedangan RT 001/RW 001 Hargomulyo, Gedangsari yang menyebabkan rumah warga rusak ringan. Selanjutnya di Glompong RT 003/RW 009 Pengkol, Nglipar, tanah longsor berdampak pada talut pekarangan rumah dan mengancam bangunan rumah sementara pemilik. Keluarga saat ini mengamankan diri ke tetangga.

Di Glompong RT 004/RW 009 Pengkol, Nglipar, tanah longsor membuat tebing pekarangan rumah terdampak dan mengancam bangunan rumah, material longsor masuk area teras rumah. Kemudian di Selonjono RT 002/RW 007 Sawahan, Ponjong, talut pekarangan rumah longsor dan material masuk area jalan kalurahan.

Sementara di Gentungan RT 002/RW 006 Karangmojo, Karangmojo, talut pekarangan rumah mengalami longsor, kemudian di Sambirejo RT 002/RW 008, Sawahan, Ponjong, talut batu kosong pekarangan rumah mengalami longsor dan penanganan sementara dengan bekas longsor ditutup terpal.

“Selanjutnya di akses jalan Dusun Karang RT 031, Ngalang, Gedangsari tebing longsor menutup akses jalan kalurahan, penanganan sementara petugas telah memasang rambu-rambu,” kata Lilik.

Lilik mengimbau kepada warga untuk memperhatikan peringatan dini dan informasi cuaca terkini serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor dan Daerah Aliran Sungai.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan kapanewon yang paling banyak terjadi bencana hidrometeorologi terjadi di Nglipar. Ada sebanyak Sembilan titik yang terdampak, yakni lima rumah dan empat jalan.

“Korban jiwa hanya di Gedangsari saja,” kata Sumadi, Kamis.

Sumadi mengimbau agar masyarakat mulai lebih berhati-hati dan menggiatkan kerja bakti memitigasi bencana di lingkungan sekitarnya.

“Kami imbau agar masyarakat dapat memangkas pohon yang berpotensi tumbang, lalu mengecek saluran drainase agar saat hujan tidak ada saluran mampet yang bisa berpotensi menyebabkan banjir ataupun tanah longsor,” katanya.

Bencana paling berat terjadi di Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari. Sebuah rumah roboh dan satu orang lansia terluka akibat tanah longsor pada Rabu (31/1/2023) kemarin.

Korban luka tersebut, Temon, 60, tertimpa lemari di rumahnya saat kejadian longsor terjadi. Setelah itu, Temon yang saat kejadian tinggal di rumah seorang diri dievakuasi dan sudah dirawat di puskesmas terdekat.

Hasil pemeriksaan medis menyebut Temon mengalami luka pada kaki dan tergolong ringan. “Sekarang sudah membaik sudah kembali lagi tidak dirawat, sekarang tinggal di salah satu keluarga terdekatnya,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono, Kamis siang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya