SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Selama kurun waktu 2008–2011, Lemabaga Ombudsman Swasta (LOS) DIY paling banyak menerima laporan persoalan keuangan.
Laporan bidang keuangan tercatat sebanyak 43,2%, bidang ketenagakerjaan sebanyak 20,4%, bidang lingkungan sebanyak 10,4%, bidang properti sebanyak 7,8%, bidang pendidikan 5,7%, bidang perdagangan 4,7%, teknologi informasi sebanyak 3,6%, bidang kesehatan sebesar 1,8%, jasa 1,5% serta lain lain sebanyak 0,6%.
Ketua bidang pengaduan, investigasi dan monitoring LOS DIY, Supriyono menjelaskan, total aduan yang dilaporkan ke LOS DIY selama periode 2008–2011 sebanyak 152 kasus. Persoalan pengaduan keuangan merupakan persoalan paling banyak dibanding bidang lainnya.
Menurut dia, laporan bidang keuangan meliputi kategori pengaduan bank yaitu bank umum dan BPR. Kategori non bank meliputi asuransi, koperasi dan BMT serta investasi. Kategori perusahaan meliputi pembiayaan dan konsumen. “Yang paling banyak adalah pelaporan dalam bidang keuangan, di antaranya meliputi bank, PBR, asuransi, BMT dan lainnya,” katanya dalam refleksi akhir masa bakti LOS DIY di Gowongan Inn Rabu (28/12).
Pada sektor keuangan, lanjutnya, lembaga pembiayaan konsumen (consumer financing) adalah aduan yang paling banyak diterima LOS DIY. Aduan pembiayaan kosumen tersebut mencapai 40,9%. Sebagian besar dari kasus ini dimulai dari kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibanya.
Sesuai dengan Pergub No 22/2008 pasal 5 LOS dibentuk bertujuan untuk membantu masyarakat memperoleh pelayanan baik, mendorong praktik usaha yang bersih dan bebas korupsi serta membantu memberikan mediasi untuk mendapatkan perlindungan hukum terkait pelayanan yang profesional dan berkualitas.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)