SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sarji mengungkapkan selama empat tahun ke belakang, Kulonprogo tidak pernah mendapatkan jatah pembukaan formasi pegawai dari pusat.

Padahal hampir seluruh SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten ini membutuhkan tambahan pegawai. Pasalnya, setidaknya setiap tahun sekitar 300 pegawai pensiun.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Dulu kami mengajukan 400 formasi untuk pengadaan pegawai baru. Namun, realisasi tahun ini jatahnya hanya 30 formasi,” katanya, Rabu (2/7/2014).

Dengan jumlah yang terbatas ini kemungkinan pihaknya akan prioritaskan untuk pengadaan tenaga kesehatan atau medis dan layanan pendidikan, dalam hal ini guru kelas.

Tenaga medis yang akan diajukan nantinya akan dialokasikan untuk pengadaan pegawai di lingkungan kesehatan yang nantinya bakal ditempatkan di rumah sakit tipe D yang kini sedang dibangun di Sentolo.

Adapun untuk tenaga pengajar di lingkungan pendidikan, kebutuhan tenaga guru kelas sekolah dasar masih sangat banyak. Data BKD untuk kebutuhan guru kelas tingkat SD kurang lebih 1.700 guru dan baru tercapai 1.459 guru sehingga masih kurang sekitar 241 guru.

“Apalagi bulan lalu ada yang meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo Sumarsana.

Sumarsana menyayangkan terbatasnya kuota formasi CPNS di tahun ini. Padahal apabila seluruh kuota tersebut sebagian dialokasikan ke tenaga pendidikan, masih belum menutup kekurangan guru yang ada. Menurutnya, akibat kekurangan guru ini, layanan pendidikan masih kurang optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya