SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja. (JIBI/Solopos/Dok.)

Lowongan Kulonprogo di RSUD Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO — Proses rekrutmen pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) nonPNS Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates diklaim bebas dari suap dan pungutan liar (pungli). Semua proses dilakukan secara terbuka dan melibatkan tim dari Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kulonprogo.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati mengatakan berbagai pelayanan publik di instansinya memang dinilai rawan praktek pungli. Hal itu bisa terjadi pada saat pendaftaran pasien, antre ruang rawat inap, bahkan tempat parkir. Masyarakat yang enggan antre saat pendaftaran bisa saja memilih menitipkan pada calo. Antrean panjang untuk menempati ruang rawat inap kelas I dan VIP juga berpeluang disiasati dengan membayar lebih banyak agar mendapatkan prioritas. Uang parkir yang dibayarkan pengunjung juga bisa jadi masuk ke kantong pribadi.

Berbagai permasalahan itu berusaha diantisipasi dengan mengoptimalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sebagai bentuk transparansi layanan. Meski begitu, masalah serupa ternyata juga berpotensi terjadi saat rekrutmen pegawai.

“Bidang kepegawaian juga rawan jadi kita selalu buat aturan main yang tegas saat rekrutmen pegawai,” kata Lies, Jumat (6/1/2017).

Lies memaparkan, RSUD Wates selalu membentuk tim khusus setiap kali akan mengadakan perekrutan pegawai. Semua anggota tim juga wajib menandatangani pakta integritas untuk menjalankan proses rekrutmen yang bebas pungli dan suap.

“Kalau sampai menerima macam-macam, mereka harus tanggungjawab dan ada sanksinya,” ujar Lies menegaskan.

Lies lalu menjelaskan, seluruh dokumen persyaratan administrasi diseleksi oleh tim secara bersama-sama. Langkah itu bertujuan mencegah adanya salah satu anggota tim yang sengaja meloloskan dokumen tertentu karena mendapat titipan.

Ujian kompetensi calon pegawai kemudian dilakukan dengan menggandeng BKPP Kulonprogo. Lies mengatakan, soal ujian disediakan oleh BKPP Kulonprogo. Sebelum soal diteliti untuk kepentingan penilaian, lembar jawab pada bagian identitas peserta dipotong dan diganti dengan kode khusus oleh tim. BKPP Kulonprogo tidak tahu jawaban milik siapa yang sedang diperiksa sehingga jadi lebih objektif.

Sementara itu, Kepala BKPP Kulonprogo, Yuriyanti membenarkan jika RSUD Wates selalu meminta mereka masuk dalam tim seleksi perekrutan pegawai. Dia mengatakan, lembaganya memang memiliki berapa materi untuk tes kompetensi dasar maupun bidang yang bisa digunakan.

“Kita membantu saja. Sesuai peraturan berlaku, kewenangan sepenuhnya ada pada direktur karena sudah BLUD,” ucap Yuriyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya