SOLOPOS.COM - Ilustrasi hutan (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, KULONPROGO- Hutan rakyat di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, seluas 20.177,69 hektare, atau mencapai 101,50% dari target rencana pembangunan jangka menengah daerah seluas 19.878,52 hektare pada 2013.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan luas hutan rakyat meningkat 3,22% dari 18.547,31 hektare pada 2012.
“Masyarakat mulai memanfaatkan lahan kosong dengan ditanami berbagai jenis kayu yang memiliki nilai jual tinggi. Masyarakat memiliki tabungan dengan menenam tanaman seperti kayu jati, sengon dan akasia,” kata Bambang, Senin (10/3/2014).
Ia mengatakan populasi tanaman kayu pada 2013 sebanyak 13.902.822 batang dengan capaian 101,34 persen dari target rencana pembangunan jangkan menengah daerah (RPJMD) sebesar 13.719.331 batang.
“Populasi tanaman kayu mengalami peningkatan 3,10 persen apabila dibandingkan dengan populasi 2012 yang hanya mencapai 13.485.213 batang,” katanya.
Sementara itu, menurut dia, produksi kayu olahan primer pada 203 sebanyak 2.564 meter kubik. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 2.550 meter kubik, telah tercapai 100,55 persen.
“Kami berupaya, dan melakukan pendampingan kepada masyarakat supaya kayu asli tanaman Kulonprogo yang dijual bukan lagi dalam bentuk glondongan tetapi sudah menjadi hasil turunan seperti kursi, meja dan perlengkapan rumah lainnya,” kata dia.
Ia mengatakan Dispertan Kulonprogo berusaha mengatasi lahan kritis yang luasannya mencapai 5.257 hektare telah mencapai 100,32 hektare.
“Sesuai RPJMD, target penurunan lahan kritis sebesar 5.274,04 hektare. Apabila dibandingkan pada 2012 seluas 5.448,35 hektare atau telah mengalami penurunan sebesar 3,51 hektare,” kata dia.