SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Wahyu Sulistiyawan/JIBI/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL-  Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat luas tanam tembakau pada tahun 2013 seluas 164 hektare atau mengalami penurunan dibandingkan luas tanam pada tahun 2012 yang mencapai 533 hektare.

“Tahun 2012 luas tanam tembakau mencapai 533 hektare dengan produksi 4.021 kuintal, sedangkan pada 2013 menurun hanya
seluas 164 hektare dengan produksi 741 kuintal,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Partogi Dame Pahpahan, Kamis.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Menurut dia, penurunan luas tanam tembakau di Bantul disebabkan cuaca yang kurang bersahabat pada tahun tersebut. Hujan dengan intensitas sering mengakibatkan kelembaban udara lebih panjang dari tahun sebelumnya.

Penurunan luas tanam tembakau di Bantul, kata dia, juga mempengaruhi produktivitas panenen, karena pada tahun 2012 produktivitas mencapai 7,54 kuintal per hektare, sementara pada tahun 2013 rata-rata sebanyak 4,52 kuintal per hektare.

“Tanaman tembakau sangat dipengaruhi cuaca, jadi penurunannya karena permasalahan iklim yang kurang bersahabat, makanya
diharapkan tahun ini (luas tanam) kembali meningkat,” kata Partogi.

Menurut dia, meskipun luas tanam tembakau menurun, bukan berarti berimbas pada pendapatan petani. Sesuai hukum pasar jika produksi melimpah harga jual menurun, begitu sebaliknya produksi sedikit harga tembakau lebih baik.

“Harganya menyesuaikan produksinya, meski begitu petani tembakau juga tidak membiarkan lahan mereka menggangur, namun di
lahan yang sama juga menanam tanaman palawija maupun hortiklutura,” katanya.

Ia mengatakan tanaman tembakau di Bantul sebagian besar telah dikembangkan di wilayah Siluk, Desa Selopamioro, Imogiri. Sebab di wilayah kaki perbukitan ini tanahnya khas, kelembaban udara, kecepatan angin dan suhu udara cocok untuk tanaman tersebut.

“Tembakau Siluk (Bantul) dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok di berbagai daerah, jadi tembakau dari berbagai daerah dikumpulkan, misalnya tembakau dari Madura, Temanggung dan Bantul dicampur jadi satu, dan jadilah rokok itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya