SOLOPOS.COM - Suasana TKP penganiyaan berakibat kematian di depan Indomaret Jl. Hos Cokrominoto, Kemantren Wirobrajan. Istimewa

Solopos.com, JOGJA — Aparat kepolisian didesak untuk segera menangkap para pelaku penganiayaan di halaman Indomaret Jl. HOS Cokroaminoto, Wirobrajan, Kota Jogja, yang menyebabkan mahasiswa asal Timor Leste meninggal dunia. Peristiwa tragis itu dapat mencoreng citra Jogja yang selama ini dikenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Pariwisata.

“Karena kasus ini bisa membuat para orang tua yang menyekolahkan anaknya di Jogja merasa takut. Sehingga harus segera ditangani,” kata Kepala Bidang Humas Jogja Police Watch (JPW), Bahrudin Kamba, Jumat (2/9/2022).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Kamba menyampaikan semua pihak harus bertanggungjawab untuk menjaga citra Jogja Kota Pelajar. Dia menuturkan peristiwa penganiayaan yang memakan korban nyawa bukan kali ini saja terjadi, beberapa waktu lalu juga terjadi kejadian penganiayaan di Asrama Mahasiswa Papua.

“Penganiayaan ini juga bukan kali pertama. Sebelumnya juga ada di Asrama Mahasiswa Papua, ini harus dicari akar masalahnya,” kata dia.

Baca Juga: 2 Mesin ATM BPD DIY di Bantul Dirusak, tapi Uangnya Tak Digondol

Menurutnya, peristiwa kekerasan hingga membuat nyawa orang melayang itu bukan hanya dapat mencoreng citra Jogja sebagai Kota Pelajar, tetapi juga dapat mencoreng dunia pariwisata Jogja.

Dia berharap komunitas daerah baik warga dan mahasiswa pendatang mempunyai tanggung jawab menjaga keamanan bersama di Jogja.

“Karena di setiap komunitas atau paguyuban daerah itu ada orang yang dituakan, harapannya bisa saling koordinasi menjadi keamanan,” terang dia.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis itu terjadi di halaman Indomaret Jl. HOS Cokroaminoto, Kota Jogja, pada Rabu (31/8/2022) malam. Dalam kejadian itu, seorang mahasiswa asing di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berinisial EHL, 25, meninggal dunia.

Baca Juga: Selain Mahasiswa UAD, Karyawan Indomaret Juga Jadi Korban Penganiayaan di Jogja

EHL tiba-tiba diserang sekelompok orang dan disabet senjata tajam berupa parang. Korban akhirnya meninggal dunia. Menurut teman korban, penganiayaan tersebut merupakan salah sasaran.

Teman korban yang tidak ingin identitasnya disebutkan mengatakan dugaan kuat mengarah pada serangan tersebut salah sasaran. Para pelaku diduga hendak menarik mobil rentalan. Padahal temannya tidak sedang merental mobil.

“Jadi, ternyata itu serangan salah sasaran, para pelaku mau menarik mobil rentalan pada seseorang di lokasi yang sama saat teman kami menongkrong dan orang-orang tersebut tidak berhubungan dengan teman kami,” kata dia, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Berbekal Rekaman CCTV, Polisi Buru Pelaku Pembacok Mahasiswa Asing di Jogja

Rombongan pelaku penganiayaan tersebut diperkiraan berjumlah lebih dari 20 orang. Pihak rombongan pelaku dan korban tidak saling kenal.

Dia menyampaikan kronologi kejadian tragis itu bermula sekitar pukul 20.00 WIB, di sebelah temannya menongkrong ada orang lain yang ditanyai sejumlah pelaku tentang mobil MPV. Orang yang ditangai itu dan sebagian pelaku sudah meninggalkan lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Sedangkan korban bersama tiga temannya masih di lokasi.

Kemudian pada pukul 23.00 WIB, rombongan pelaku kembali ke lokasi itu lagi. Setibanya di lokasi, para pelaku ini langsung menyerang para korban dengan membabi buta.

“Selain satu korban meninggal dunia, ketiga teman kami terluka terkena tebasan parang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya