Jogja
Senin, 9 September 2013 - 13:57 WIB

Mahasiswa Asing Tertarik Kuliah di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL—Dipandang sebagai negara yang memegang andil besar di masa depan, mahasiswa asing tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia.

Advertisement

Setidaknya inilah yang diungkapkan mahasiswa asal Guangxi University for National Language, China, Huang Yuanlin. Gadis yang memiliki nama Indonesia, Yulia Rahmania ini memutuskan mempelajari Bahasa Indonesia di program studi (prodi) Sastra Indonesia di kampus tersebut sejak dua tahun lalu.

“Alasannya karena Indonesia merupakan negara dengan pemandangan indah. Selain itu, Indonesia dan China mempunyai hubungan dagang yang bagus,” ujarnya saat ditemui di sela-sela penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) dengan tema Bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kita Ciptakan Generasi Muda Pemimpin Bangsa Yang Berprestasi dan Berbudaya di kampus setempat, Sabtu (7/9/2013).

Melihat hubungan antara Indonesia dan China tersebut, gadis berusia 21 tahun ini tidak segan mengeluarkan biaya pribadi untuk meneruskan program dual degree di UAD Jogja selama dua tahun ke depan. Menurut dia, motivasi yang hampir sama juga disampaikan teman satu prodi yang mengikuti program sejenis di UAD.

Advertisement

Staf Kantor Urusan Internasional UAD, Intan Rawit Sapanti menambahkan, selain China, masih ada sekitar enam negara lain seperti Malaysia, Thailand, Jepang, India, Hongaria dan Uzbekistan tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di UAD.

Menurut dia, meningkatnya antusias tersebut menunjukan pentingnya peranan Indonesia di masa depan. Adapun kampus tersebut berupaya mempromosikan Indonesia dengan mengikuti pameran pendidikan di negara-negara lain.

“Dibanding tahun kemarin jelas ada peningkatan. Tahun lalu mahasiswa asing sekitar 50 orang, sekarang ada 98 orang dan mayoritas dari China,” terang dia.

Advertisement

Ketua panitia P2K UAD, Tri Budiyanto menambahkan UAD memiliki visi menciptakan pemimpin bangsa yang berprestasi dan berbudaya. Melalui kegiatan ini diharapkan sekitar 4.200 mahasiswa dari 34 provinsi dan negara asing dapat berbaur dan saling mengenal. Jumlah itu, tambah dia, belum ditambah dengan mahasiswa baru (maba) yang mendaftar di UAD pada gelombang III.

Tri menilai hal ini penting untuk membuka pergaulan mahasiswa. Kendati demikian aspek budaya tetap perlu ditekankan, agar mahasiswa tidak melupakan identitas diri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif