SOLOPOS.COM - Ilustrasi ijazah (JIBI/Dok)
ilustrasi
JOGJA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program pinjaman lunak kepada mahasiswa. Dana diperuntukan membantu kebutuhan belajar mahasiswa.
Selain memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan pembebasan biaya pendidikan, Kemendikbud juga menyiapkan skeman pinjaman dana tanpa bunga. Kebijakan ini tertuang di UU Pendidikan Tinggi (PT) pasal 76/2012.
Rektor UNY, Rochmat Wahab membenarkan adanya ketentuan baru ini. Menurut dia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh saat membuka ospek UNY belum lama ini sempat berujar skema ini dapat segera digulirkan.
“Selain bebas uang pendidikan dan biaya hidup per bulan. Penerima bidik misi juga berhak mendapat pinjaman uang untuk membeli kebutuhan belajar seperti laptop,” kata dia saat ditemui di UNY belum lama ini.
Sementara waktu, dana diperuntukan membeli laptop. Pasalnya komputer jinjing dapat mempermudah siswa dalam mengembangkan diri, mengerjakan tugas hingga menghemat dana untuk pembelian buku melalui e-book.
Dalam penjelasan UU PT Pasal 76/2012 juga disebutkan jika pinjaman tanpa bunga ini diprioritaskan untuk mahasiswa kurang mampu. Adapun pengembalian uang dapat dilakukan setelah mahasiswa lulus dan mendapatkan pendapatan cukup.
“Bisa juga setiap bulan mencicil Rp100.000 sehingga dalam waktu empat tahun bisa lunas,” kata dia. Namun besaran pinjaman tersebut belum diketahui.
Mengenai pihak yang akan mengusahakan laptop, Rochmat berharap pengelola langsung dari Kemendikbud bukan dikelola langsung dari masing PT. Ia menilai cara ini akan lebih efisien, murah dan mengurangi kecurigaan permainan uang.
Rektor UAD, Kasiyarno menuturkan mulai tahun ini PTS mendapat jatah bidik misi. Lantaran masih baru ia mengakui kuota di tubuh UAD masih sedikit.
“Kami sudah mendapat bidik misi, tetapi untuk pinjaman tanpa bunga belum. Sepertinya yang dapat masih mahasiswa dari PTN,” urai dia.