SOLOPOS.COM - Mahasiswa FIS UNY menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih. Aksi tersebut merupakan pucak dari peringatan pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diadakan FIS UNY, Kamis (10/12/2015). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Aksi mahasiswa tersebut merupakan pucak dari peringatan pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diadakan FIS UNY

 

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

 

Mahasiswa FIS UNY menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih. Aksi tersebut merupakan pucak dari peringatan pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diadakan FIS UNY, Kamis (10/12/2015). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa FIS UNY menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih. Aksi tersebut merupakan pucak dari peringatan pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diadakan FIS UNY, Kamis (10/12/2015). (Joko Nurgoho/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA – Puluhan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Kamis (10/12/2015) menggelar aksi damai di Tugu Pal Putih. Aksi tersebut merupakan pucak dari peringatan pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diadakan FIS UNY yang diadakan pada 5 – 12 Desember 2015.

Ketua Pekan HAM FIS UNY, Achmad Siddiq Asad mengatakan bahwa aksi ini merupakan upaya mahasiswa dalam memperingati hari HAM internasional. Menurunya, HAM di Indonesia masih menjadi sesuatu yang belum diprioritaskan oleh pemerintah.

“Kami melihat bahwa sampai sekarang ini HAM di Indonesia belum menjadi prioritas pemerintah dan penyelenggara Negara untuk dituntaskan. Itulah mengapa kami menggelar aksi damai ini untuk kembali mengingatkan banyak kasus HAM yang belum tuntas,” jelas Siddiq disela-sela acara.

Mahasiswa mengharapkan bahwa momen hari HAM internasional ini dapat dijadikan momentum bagi pemerintah untuk semakin memperhatikan persoalan HAM di Indonesia.

“Harapan kami agar ke depan tidak ada lagi pelanggaran HAM di Indonesia. termasuk kasus-kasus yang sudah ada bisa dituntaskan,” kata Siddiq.

Koordinator aksi, Asmali Saulung mengatakan bahwa pihaknya juga mengundang istri Wiji Thhukus belum lama ini. Pasalnya kasus Wiji Thukul juga tidak pernah ada kabarnya.

“Banyak kasus yang belum tuntas. Hari HAM ini kami jadikan momentum agar pemerintah akan kembali mengusut kasus-kasus tersebut,” jelas Asmali.

Mahasiswa membawa poster yang bertuliskan permasalahan HAM yang belum tuntas di Indonesia seperti ‘kasus Udin’, ‘kebenaran itu bernyawa #munir’, ‘stop kekerasan terhadap anak’, ‘semanggi apa kabar’ hingga ‘pak presiden jangan diam’. Mereka juga menggelar aksi teatrikal menunjukkan keadaan rakyat yang masih dalam keadaan tidak baik saat ini.

Panasnya mentari yang menyengat siang itu membuat beberapa mahasiswi sempat lunglai. Ada tiga mahasiswi bahkan pingsan saat berdemo dan harus dibawa ke pinggir jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya