SOLOPOS.COM - Aksi tolak pembangunan bandara Kulonprogo oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tolak Bandara (ATB) menyebabkan kemacetan sepanjang tiga kilometer di ruas Jl. Solo pada Sabtu (9/12/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Aksi tolak pembangunan bandara Kulonprogo oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tolak Bandara (ATB) menyebabkan kemacetan

Harianjogja.com, SLEMAN-Aksi tolak pembangunan bandara Kulonprogo oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Tolak Bandara (ATB) menyebabkan kemacetan sepanjang tiga kilometer di ruas Jl. Solo pada Sabtu (9/12/2017).

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Massa aksi juga sempat berupaya mendobrak pagar kantor Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto.

Aksi dilakukan dengan mendatangi kantor AP hingga memakan separuh badan jalan provinsi tersebut. Imbasnya, kemacetan terpaksa dirasakan oleh sejumlah pengguna jalan sejak pukul 11.00 WIB.

Aksi dilakukan oleh sekitar 30 mahasiswa yang menuntut pembantalan pembangunan Bandara Kulonprogo. Tuntutan juga diajukan untuk penghentian penggusuran paksa dan penggunaan kekerasan dalam proses itu.

Ilias Husain, humas ATB mengatakan tidak berniat melakukan blokade jalan. Hanya saja selama ini aksi yang dilakukan tidak pernah digubris oleh pihak AP.

“Kami cukup kesal karena selama ini tidak diindahkan permintaan kami,” katanya di sela-sela aksi.

Menurutnya, kemungkinan soal mengganggu layanan publik dan resiko tertabrak kendaraan yang lewat sudah disadari benar oleh massa aksi ini.

Blokade ini sempat menyebabkan sejumlah pengguna jalan marah terbukti dengan hujan klason dari pengendara. Bahkan, salah satu pengedara ada yang turun dari mobil dan menyampaikan kekesalannya kepada massa.

Kapolsek Depok Timur, Kompol Novita Eka Sari mengatakan tidak ada izin dan pemberitahuan yang diajukan soal aksi protes ini. Karena itu, pihak Angkasa Pura juga kesulitan mendatangkan jajaran pimpinan untuk menemui massa karena aksi dilakukan di hari libur kerja.

“Kami hanya mengamankan sembari menghubungkan meskipun massa berkeras tidak mau bubar,” tandasnya.

Liza Anandya Rahmadiani,  Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura 1 Bandara International Adisutjipto menyampaikan massa bisa bertemu pimpinan dengan mengajukan audiensi di hari kerja.

“Silakan disampaikan secara resmi permohonan audiensi, pasti kami terima nanti tinggal disampaikan aspirasinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya