SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda sarjana perguruan tinggi (JIBI/Solopos/Dok.)

Jumlah mahasiswa perguruan tinggi negeri dibatasi.

Harianjogja.com, SLEMAN— Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) DIY melihat wacana pembatasan mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi angin segar bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di DIY. PTS berpeluang mendapatkan mahasiswa dengan kualifikasi di atas rata-rata sebagai hasil dari limpahan pembatasan di PTN.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginStruksikan kepada Menristek Dikti agar membatasi penerimaan mahasiswa baru di PTN. Ketua Umum Aptisi Budi Djatmiko juga menilai PTN menggunakan strategi pukat harimau untuk menjaring mahasiswa baru.

Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan Aptisi DIY Johanes Eka Priyatama menyatakan, rencana pembatasan mahasiswa di PTN menjadi berita baik bagi PTS maupun pendidikan tinggi secara keseluruhan. Mengingat, PTN bisa lebih fokus terutama pada program Pascasarjana dan Doktoral dengan membatasi jumlah mahasiswa di Program Sarjana. Menurutnya, salah satu dampak positif yang bakal dirasakan pada PTS adalah, PTS dapat menjaring mahasiswa yang memiliki potensi akademik lebih baik. “Itu harapannya, sehingga berdampak pada mutu mahasiswa [di PTS] meningkat,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Jumat (8/12/2017).

Meski dilakukan pembatasan di PTN, namun Eka menilai, tidak selalu mahasiswa yang tidak tertampung di PTN secara otomatis beralih ke PTS tertentu. Mengingat berdasarkan pengamatannya, setiap masyarakat memutuskan masuk ke perguruan tinggi memiliki banyak pertimbangan. Contohnya, kata dia, ketika suatu perguruan tinggi memiliki prodi tertentu yang peminatnya banyak hingga tak dapat menampung, bukan berarti calon mahasiswa yang tidak tertampung itu akan beralih ke perguruan tinggi lain yang membuka dengan jurusan sama.

“Tidak selinear itu hubungan, artinya kalau jumlah mahasiswa di suatu perguruan tinggi dibatasi lalu akan melimpah ke perguruan tinggi lain yang kelasnya di bawahnya, tidak otomatis seperti itu,” ungkap dia.

Pelimpahan mahasiswa yang tidak tertampung di PTN, kata dia, bisa saja beralih ke PTS. Akantetapi lebih cenderung pada PTS dengan kualitas dan kapasitas tertentu. Mengingat, pemerintah telah mengatur sedemikian ketat PTS dalam menampung mahasiswa, salah satunya ada aturan rasio dosen dengan mahasiswa. Meski, kata dia, rasio tersebut sejak dua tahun terakhir terus membaik karena ketatnya pemeriksaan oleh Kemenristek Dikti seperti perangkingan perguruan tinggi sehingga memaksa kampus untuk memenuhi standar pemerintah di bidang rasio.

“Ada peningkatan drastis soal rasio dosen. Apalagi jika perguruan tinggi akan membuka prodi baru harus mendapat rekomendasi Kopertis, maka Kopertis akan mengecek kecukupan rasio dari prodi yang diusulkan dengan prodi yang lain. Ada kerangka tidak bisa seenaknya menerima mahasiswa, kami tidak bisa serta merta menerima ledakan [jumlah mahasiswa yang tidak diterima di PTN],” tegasnya dia.

Ia memprediksi dampak kebijakan itu bagi PTS bukan pada kenaikan jumlah mahasiswa namun pada kualitas mahasiswa yang diterima. Akan tetapi, kemungkinan lain PTS yang masih memiliki jumlah mahasiswa sedikit akan bertambah jika pembatasan mahasiswa di PTN jadi dilaksanakan. “Karena pendaftarnya lebih banyak jadi seleksinya lebih ketat. Tidak otomatis menaikkan jumlah mahasiswa di semua PTS. Meskipun itu menjadi konsen, karena hampir semua PTS masih mengandalkan dana dari masyarakat atau mahasiswa,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya pembatasan mahasiswa pada PTN, maka PTN akan lebih fokus. Tidak lagi mengurusi seperti program mahasiswa ekstensi atau non reguler. Konsep itu justru akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya