SOLOPOS.COM - Syafii, ayah dari almarhum Ilham Nurfadmi Listya Adi saat sampai di Rumah Duka RS Bethesda, Senin (23/1). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa UII meninggal saat Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) XXXVII yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam

Harianjogja.com, SLEMAN- Korban meninggal karena mengikuti kegiatan Diksar Mapala Unisi UII belum berakhir. Setelah sebelumnya dua mahasiswa tewas, Senin (23/1/2017) malam satu lagi nyawa mahasiswa atas nama Ilham Nurpadmy Listia Adi, 19, juga tidak dapat diselamatkan.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Mengetahui kejadian tersebut yang mengarah pada adanya dugaan penganiayaan dan kekerasan oleh senior Mapala. Ayah Ilham, Safii, 58, warga Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, segera melapor ke Mapolda DIY, Selasa (24/1/2017).

Ayah korban tidak terima atas kejadian yang merenggut nyawa putranya tersebut. Pasalnya dari dugaan awal dengan melihat kondisi tubuh korban yang penuh dengan luka membuat pihak keluarga merasa ada kejanggalan dalam pelaksanaan Diksar yang digelar di Hutan Tlogodrigo, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar beberapa waktu lalu.

Pihak keluarga menduga bahwa penyebab meninggalnya Ilham sangatlah kuat karena adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum panitia dan senior saat Diksar tersebut.

“Bapaknya tadi melapor, sama satu saudaranya. Prinsipnya kita terima semua aduan, perkara nanti akan dilimpahkan ke wilayah TKP nanti akan dikoordinasikan,” kata Ka jaga SKPT Polda DIY, Kompol Eko Rahardjo, Selasa (24/1).

Dikatakannya, dalam laporan Safii mengungkapkan sejak hari Selasa (17/1/2017) korban mengikuti kegiatan Diksar Mapala Unisi UII. Selama mengikuti kegiatan tersebut pihak keluarga sama sekali tidak mendapatkan kabar dari korban.

Barulah pada hari Senin (23/1/2017) pukul 08.30, korban memberitahu teman satu kosnya yakni Azizan Zohiri untuk melihat keadaannya. Namun sesampainya di kos korban, korban sudah tidak di tempat.

Selanjutnya saksi sudah mendapat kabar bahwa korban sudah berada di RS Bethesda. Sesampainya di rumah sakit, saksi melihat kaget melihat kondisi korban yang mengalami luka di sekujur tubuhnya dan kondisinya terlihat sangat parah.

Benar saja, tidak berselang lama karena kondisinya yang sangat kritis, nyawa korban akhirnya tidak tertolong dan meninggal pada pukul 23.34 WIB.

“Sudah kami koordinasikan dengan Ditreskrimum. Nanti akan di BAP dulu, kemudian akan dikoordinasikan dengan Polres Karanganyar,” tambah Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya