Jogja
Kamis, 26 Januari 2017 - 22:55 WIB

MAHASISWA UII MENINGGAL : Rektor Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir (ketiga kiri) menyerahkan mikrofon kepada Rektor Universitas Islam Indonesia, Harsoyo (kanan) saat digelar jumpa pers di Kantor Kopertis V Yogyakarta, Kamis (26/01/2017). Rektor UII dalam kesempatan ini menyatakan mengundurikan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral sebagai pimpinan atas insiden kematian tiga mahasiswanya. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiswa UII Meninggal, sebagai bentuk tanggung jawab, Rektor mengundurkan diri.

Harianjogja.com, JOGJA – Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo menyatakan mengundurkan diri dari jabatan pimpinan tertinggi di kampus itu. Pernyataan rektor ini disampaikan secara terbuka usai melakukan rapat tertutup di Kantor Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V Yogyakarta, Kamis (26/1/2017) siang.

Advertisement

Rapat tertutup itu melibatkan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Koordinator Kopertis dan Yayasan Badan Wakaf UII.

Kematian tiga mahasiswa UII usai melakukan Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping XXXVII yang membuat Harsoyo harus meletakkan jabatan sebagai rektor.

Advertisement

Kematian tiga mahasiswa UII usai melakukan Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping XXXVII yang membuat Harsoyo harus meletakkan jabatan sebagai rektor.

“Saya memutuskan mengundurkan diri dari rektor UII. Keputusan ini harus saya ambil sebagai pertanggungjawaban moral terkait masalah ini,” ujar Harsoyo dalam pernyataan resmi di Kantor Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).

Harsoyo dengan tegas menyampaikan, pengunduran diri yang dia lakukan adalah inisiatif sendiri. Tanpa ada tekanan dari Yayasan Badan Wakaf UII maupun Kemenristekdikti.

Advertisement

“Jadi inilah keputusan yang harus saya ambil sebagai tanggung jawab moral,” tandasnya.

Keputusan mundur Harsoyo itu bukan berarti dirinya lepas dari tanggung jawab dalam penuntasan kasus kematian tiga Mapala kampus. Rektor bergelar insinyur itu menyatakan akan bertanggung jawab secara penuh sampai kasus kekerasan dalam Diksar itu tuntas sepenuhnya.
Dalam hal ini Harsoyo menyatakan masih akan tergabung dalam Tim Investigasi internal UII yang sudah bekerja sejak kematian korban pertama, Muhammad Fadli.

“Saya masih akan ikut bekerja di tim investigasi. Tapi saya tekankan, saya bertahan di tim ini bukan berarti kok saya tidak rela melepas jabatan sebagai rektor, tapi hanya bentuk pertanggungjawaban saya,” tandasnya.

Advertisement

Harsoyo secara langsung juga mohon izin kepada Menristek Dikti Mohammad Natsir tentang masih aktifnya diua dalam investigasi.

“Mohon izin Pak Menteri, saya masih di tim investigasi ini hanya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah seharusnya saya lakukan,” ungkapnya kepada menteri yang duduk di sebelah kanannya.

Harsoyo dalam kesempatan itu juga menghaturkan permohonan maaf pada perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dia menyadari kekerasan yang ada di kampus UII telah mencoreng dunia pendidikan di Tanah Air.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif