SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN—Sedikitnya 48 mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta ‘nyantri’di Pondok Pesantren Al Qodir Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Kegiatan selama dua hari Sabtu dan Minggu (4-5/2) ini adalah rekoleksi mahasiswa jurusan Theologi yang sebagian besar adalah calon pendeta.
Pendamping mahasiswa, Judith Lim menjelaskan, para mahasiswa ini biasanya hanya berkecimpung di asrama. Dengan kunjungan ke ponpes yang kebetulan berada di lereng Merapi, mereka banyak mendapatkan pencerahan dalam kehidupan. Baik itu kehidupan para santri, penduduk sekitar maupun para korban erupsi Merapi.
“Mahasiswa kepingin tahu karena pergi ke Pesantren ini menjadi kesempatan langka. Di sini tidak ada kegiatan khusus seperti santri karena beda agama. Tetapi mahasiswa berinteraksi saat santri diluar aktivitas agama,” kata Judith saat ditemui di Ponpes Al Qodir, Minggu (5/2).
Pengasuh Pondok Pesantren Al Qodir, KH Masrur Ahmad pun ikut memberikan pengarahan para mahasiswa. Menurut dia, sekarang ini persahabatan antar agama mahal sekali karena muncul saling curiga. Kesempatan berkunjung ke Ponpes ini dijadikan momen untuk saling mengenal kecurigaan agar persahabatan tidak terkikis.
Bahkan Kiai yang aktif dalam Forum Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat Lintas Iman Kawasan Merapi (Salaman Merapi) ini mempersilahkan mahasiswa Kristen untuk belajar membaca kitab kuning. Yang bertujuan untuk mencerahkan para calon pendeta ini tentang pandangan hidup.
Salah satu peserta kunjungan, Stefani Sohiliat mengaku beruntung bisa datang ke Ponpes dan berinteraksi langsung dengan para santri. Meski beda agama, mereka bisa melihat keseharian aktivitas para santri yang hidup mandiri. Selain belajar agama juga memasak, mencuci, dan melakukan kegiatan sosial tanpa didampingi orang tua.
Bertepatan dengan malam Maulud Nabi Muhammad SAW, para mahasiswa juga mengikuti kegiatan yang berisi pengajian. “Seru disini, bisa tahu aktivitas para santri. Tadi malam juga ikut acara Maulud Nabi Muhammad,” kata mahasiswi semester IV ini.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)