Jogja
Sabtu, 29 Desember 2012 - 16:40 WIB

Mahasiswa UMS ciptakan Mesin Perahu Hibrid

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa UMS sedang membahas prototipe. (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listi)

Mahasiswa UMS sedang membahas prototipe. (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listi)

BANTUL—Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuat mesin perahu yang mengandalkan energi listrik dari tenaga angin.

Advertisement

Inovasi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap nasib nelayan yang kerap merasakan dampak dari kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). “Prototipe mesin itu telah kami buat,” kata Fajar Nur Pratama, 24, Sabtu (29/12/2012).

Bersama Novi Febrianto, 21, dan M. Akbar Riyadi, 21, Fajar kini mengikuti lomba desain kincir angin gelaran Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan sejak Jumat (28/12/2012)-Senin (31/12/2012).

Fajar menerangkan, cara kerja mesin hibrid pada perahu nelayan mirip dengan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH). Yakni, mengandalkan kincir angin untuk menggerakkan altenator sehingga menghasilkan daya listrik yang disimpan dalam aki (accu). Perbedaannya, kincir angin  yang dipasang pada perahu itu bersumbu vertikal (seperti baling-baling helikopter).

Advertisement

Selain itu kincir angin tersebut dapat dilepas setelah daya listrik dalam aki sudah penuh. Dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk menghasilkan daya listrik yang mampu menggerakkan perahu sepanjang lima meter dengan dua awak dalam kecepatan 4 knot selama jarak tempuh tiga kilometer. “Kincir itu dipasang saat perahu berlabuh di pantai,” jelas Fajar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif