Jogja
Senin, 3 April 2023 - 10:07 WIB

Mahfud Md: Meski Jelek, DPR dan Parpol Jangan Dibubarkan

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Polhukam, Mahfud Md. (infopublik.id)

Solopos.com, SLEMAN — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud Md meminta bangsa Indonesia jangan pernah berkeinginan membubarkan DPR dan partai politik dalam situasi apa pun.

Hal itu diungkapkan Mahfud Md saat menyampaikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Minggu (2/4/2023) malam. Parpol merupakan instrumen konstitusi untuk menjaga negara sehingga harus diperbaiki tata kelolanya dan proses rekrutmen politisinya.

Advertisement

“Banyak orang mengatakan sekarang di medsos bubarkan DPR, bubarkan partai politik. Saudara, itu adalah pilihan yang sangat jelek. Saya ingin tegaskan daripada tidak ada DPR, daripada tidak ada parpol lebih baik kita hidup bernegara ini mempunyai DPR dan mempunyai parpol meskipun jelek,” kata Mahfud Md seperti dikutip dari Antara, Senin (3/4/2023).

Mahfud Md mengatakan di negara demokrasi sekalipun parpolnya jelek, sesuai dengan konstitusi dapat dijadikan instrumen untuk memperbaiki negara dan DPR juga harus ada untuk menyelesaikan masalah.

“Oleh sebab itu jangan berpikir dalam situasi sekarang sudahlah berubah negara kita jangan menjadi demokrasi, enggak boleh, harus tetap demokrasi. Pilihannya partai dan DPR harus diperbaiki bersama-sama,” ujar Mahfud Md.

Advertisement

Menkopolhukam mengatakan di berbagai negara yang menerapkan sistem monarki justru potensi kesewenang-wenangannya besar dan masyarakatnya tidak dapat mengontrol.

Ia mencontohkan pada masa Khilafah Islamiah yang menerapkan sistem monarki. Pada saat itu pelanggaran dan kesewenang-wenangan terbukti banyak terjadi.

Bahkan, pembunuhan terhadap para ulama juga tidak terelakkan hanya dipicu perbedaan pandangan politik dengan khalifah.

Advertisement

“Imam Hambali yang sampai sekarang kita ikuti ajaran fikihnya, dipenjara, dianiaya karena beda pendapat dengan khalifah, dan tidak ada yang berani mengontrol,” kata Mahfud Md.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif