Jogja
Selasa, 17 September 2013 - 21:18 WIB

MAKAM CUCU SULTAN HB VI DIRUSAK : Keluarga Kyai Ageng Prawiro Purbo Enggan Melapor ke Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam Kyai Ageng Prawiro Purbo (tembi.org)

Makam Kyai Ageng Prawiro Purbo

Harian Jogja.com, JOGJA—Sekelompok orang bercadar mengobrak-abrik bangunan makam cucu Sultan HB VI, Kyai Ageng Prawiro Purbo, atau yang dikenal dengan Makam Karang Kabolotan di Dusun Tahunan, Kelurahan Semaki, Umbulharjo, Senin (16/9/2013) malam.

Advertisement

 

Tidak ada korban jiwa dalam aksi itu. Massa yang datang hanya merusak beberapa bagian bangunan yang dianggap menjadi tempat pemujaan bagi para peziarah yang datang.

Advertisement

Tidak ada korban jiwa dalam aksi itu. Massa yang datang hanya merusak beberapa bagian bangunan yang dianggap menjadi tempat pemujaan bagi para peziarah yang datang.

 

Kelompok ini meninggalkan surat bertuliskan Brigade Muslim. Selain itu, kelompok ini juga meninggalkan pesan agar peziarah tidak menyembah nisan karena merupakan tindakan syirik.

Advertisement

“Mereka bilang jangan menyembah nisan, itu tidak benar. Itu syirik dan memberikan kepada saya sebuah surat bertuliskan brigade muslim,” ucap salah satu penjaga sekaligus saksi mata, Abu Giran, 73, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (17/9/2013).

 

Wibbie Maharddika, 45, cucu Kyai Ageng Prawiro Purbo mengaku keluarganya sejauh ini tidak melaporkan aksi perusakan itu ke polisi dan hanya melapor ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Advertisement

 

“Kami belum lapor ke polisi, kami menganggap ada saudara kami yang belum mengenal betul makam ini,” ungkap dia.

 

Advertisement

Terkait tudingan syirik yang disampaikan para penyerang, Wibbie menyatakan pada dasarnya peziarah yang datang diharapkan tidak meminta sesuatu, tetapi mendoakan Kyai Ageng Prawiro Purbo.

 

Hanya memang belum semua peziarah memahami betul ilmu berziarah.  “Kami dari pihak keluarga sudah berupaya menggelorakan itu, salah satunya dengan mengadakan beberapa kegiatan seperti yasinan dan tahlilan setiap Senin Legi ataupun mujahadahan dan salawatan setiap Rabu Legi,” ujar dia.

 

Kyai Ageng Prawiro Purbo merupakan putra dari Gusti Pangeran Haryo Suryometaram, putra Sultan Hamengku Buwana VI. Semasa hidup, Kyai Ageng Prawiro Purbo lebih memilih hidup dengan cara menggelandang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif