Makanan berbahaya ditemukan di pasar tradisional
Harianjogja.com, KULONPROGO — Operasi gabungan yang dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Satpol PP, dan Polres Kulonprogo, menjumpai puluhan kilogram mi dan ikan asin yang mengandung formalin di sejumlah pasar tradisional Kulonprogo.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Dalam operasi yang diselenggarakan pada Rabu (31/5/2017) itu, mi dan ikan asin berformalin tadi disita dari sejumlah pedagang di wilayah Kecamatan Galur dan Lendah.
Di Pasar Brosot, petugas berhasil menemukan mendapati 10 kilogram mie basah dan dua kilogram ikan asin, yang dinyatakan positif mengandung formalin. Sedangkan di Pasar maesan, Desa Bumirejo, Lendah petugas menjumpai empat kilogram mi yang positif mengandung formalin. Seluruh bahan makanan ini selanjutnya disita oleh tim, dari tangan pedagang.
Salah satu pedagang mi berformalin, Menik mengatakan, dirinya tidak mengetahui bahwa mie yang dijualnya mengandung pengawet berbahaya. Ia sendiri mendapatkan mie tersebut dengan membelinya ke Pasar Giwangan, Kota Jogja.
“Suami saya beli 20 kilogram, harganya Rp6 ribu per kilogram. Kalau saya tahu, pasti tidak saya jual,” kata dia, Rabu.
Kepala Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kulonprogo, Qumarul Hadi menjelaskan, operasi pengawasan ini sebagai bentuk perlindungan konsumen dan penegakan Perda maupun undang-undang kesehatan. Dari hasil uji, 10 kilogram mi basah yang disita mengandung formalin sebesar 10 ppm, imbuh dia. Petugas menilai kadar formalin itu cukup tinggi sehingga mi disita dan akan diuji laboratorium kembali di Dinas Kesehatan maupun Badan POM DIY. Mengingat produsen mi berformalin tersebut dari luar Kulonprogo, maka pihaknya akan menindaklanjuti, dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
