Jogja
Rabu, 31 Desember 2014 - 08:20 WIB

Makanan Kedaluwarsa Beredar di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai BPOM DIY Memeriksa Makanan Kedaluwarsa di Giwangan

Makanan kedaluwarsa kembali beredar di Gunungkidul, tepatnya seminggu sebelum libur natal dan tahun baru

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Kesehatan Gunungkidul mengimbau warga cermat dalam membeli makanan di pasaran. Pasalnya, masih ditemukan makanan kedaluwarsa beredar.

Advertisement

Kepala UPT Labkes Dinkes Gunungkidul Nilabatika mengatakan Dinkes Gunungkidul bersama bersama Disperindagkoptan ESDM Gunungkidul telah melakukan monitoring peredaran makanan dan minuman. Monitoring dilakukan seminggu sebelum libur Natal dan Tahun Baru.

“Hasilnya, kami masih menemukan makanan yang sudah kadaluwarsa,” ujar dia kepada Harianjogja.com di kantornya beberapa waktu lalu.

Selain itu, tim juga menemukan makanan dengan kemasan yang sudah rusak, terkontaminasi jamur, serta saos sambal yang warnanya sudah tidak homogen. Ia mengakui, ada beberapa sampel makanan yang diambil dalam monitoring tersebut.

Advertisement

Ada pun sampel makanan yang diambil, imbuh dia, yakni ampyang, keripik ubi, bakpia, lapis legit, jenang dodol, jeli monas, saos, ikan nila segar, serta nutrijel. Monitoring dilakukan di beberapa pasar tradisional dan toko modern.

“Tapi, kami tidak menemukan makanan yang mengandung bahan kimia seperti formalin maupun boraks,” imbuh dia.

Ia pun mengimbau penjual untuk lebih teliti dalam membeli makanan. Ia meminta, agar makanan yang kadaluarsa dikembalikan ke agen. Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika membeli makanan. Masyarakat diimbau untuk teliti ketika membeli makanan.

Advertisement

“Kami rutin melakukan monitoring peredaran makanan setiap tiga bulan sekali. Namun, untuk menghadapi libur Natal dan tahun baru, kami juga melakukan monitoring,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif