Jogja
Sabtu, 22 November 2014 - 03:20 WIB

Malas Mengolah, Air Kemasan Mayoritas Dikelola Asing

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pameran Kulonprogo Expo sebagai salah satu upaya mempromosikan produk air mineral produksi Kulonprogo, Airku, Selasa (21/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, SLEMAN-Ketua Waterplan Community, Rinaldhy Zulfahmi mengatakan selama ini pemenuhan kebutuhan akan air
minum masyarakat Indonesia masih sangat bergantung  dari produk luar negeri. Setidaknya ada 14 pabrik air minum kemasan asing
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang mensuplai kebutuhan air minum warga Indonesia.

“Keuntungan bersih untuk industri air minum bisa mencapai Rp96 miliar per tahun. Kenapa kita tidak bisa mandiri sediakan air minum
malah bergantung pada produk luar negeri?” katanya menyayangkan saat memberikan pemaparan di Talkshow Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Kampus UGM: Seruan Mandiri Untuk Negeri” di GSP UGM, Kamis (20/11/2014).

Advertisement

Hal tersebut menurut dia terjadi karena kecenderungan masyarakat Indonesia yang masih malas melakukan pengolahan air minum
secara mandiri. Karenanya penting untuk mengembangkan industri air minum secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan pada
produk asing.

Sementara Harjono Sujanadi, dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengatakan kebutuhan air minum masyarakat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Karenanya pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat. Seperti pada tahun 2012 lalu pihaknya baru bisa memberikan akses pelayanan air minum sebesar 37%, lalu naik menjadi 67% di tahun 2013.

“Kita mentargetkan di 2019 mendatang seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapat pelayanan air minum, 100 persen terpenuhi
kebutuhan air minumnya. SPAM Kampus UGM ini adalah salah satu bagian target tersebut ,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif