SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)
Harianjogja.com, SLEMAN—Maling yang satu ini tergolong kreatif. Alih-alih menjual barang hasil curiannya secara sembunyi-sembunyi, maling bernama Haryono, 42, warga Dusun Plaosan, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman ini justru mengiklankan barang hasil kejahatannya agar cepat laku.
Namun sepandai-pandai menjalankan aksinya, ulah jahat Haryono akhirnya terbongkar. Haryono pun dibekuk polisi, pekan lalu. Saat diperiksa, dia telah berkali-kali mencuri, dan mengiklankan barang hasil kejahatannya melalui surat kabar agar cepat laku.
Kapolsek Mlati Kompol Sarwendo menjelaskan, Haryono ditangkap Rabu (14/5/2014) pekan lalu setelah tepergok mencuri di rumah Suyaka, 36, di Dusun Kalongan, Desa Tlogoadi, sekitar pukul 10.30 WIB saat rumah dalam keadaan kosong.
Ketika itu korban pulang sampai rumah melihat tersangka di pekarangan. Setelah digeledah, ditemukan gelang, cincin emas serta uang tunai Rp200.000 dengan total mencapai Rp900.000.
“Emas disimpan di kamar korban. Dia lewat pagar kuburan naik atap rumah, sudah ada lima tempat kejadian perkara [TKP] lain dengan modus yang sama. Di Plaosan ada empat TKP, sasaran barang berharga ada laptop, ponsel dan barang berharga lainnya” terang Sarwendo saat ditemui, Jumat (16/5/2014).
Saat diperiksa, Haryono mengakui sudah lima kali membobol rumah yang ditinggal penghuninya. Hasil curian kemudian dijual dengan terlebih dahulu diiklankan di surat kabar agar cepat laku. “Saya buruh, sudah punya satu anak. Biasanya barang curian diiklankan. Sasaran banyak tetangga kampung,” ungkapnya.
Saat beraksi di rumah Suyaka, dia awalnya hanya lewat depan rumah korban dengan naik sepeda. Tetapi melihat korban sudah pergi dengan naik mobil, kemudian muncul niat untuk mencuri.
“Kemudian panjat tembok, geser asbes dan merusak eternit. Saya kemudian mengambil barang berharga dan keluar lewat jendela,” ujarnya.