SOLOPOS.COM - Foto Kawasan Malioboro JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Kawasan Malioboro
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, JOGJA-Rencana membuat Jalan Malioboro, Jogja sebagai kawasan pejalan kaki semakin mengerucut. Bastari Panji Indra, Direktur Pengembangan Kerja sama Pemerintah Swasta Bappenas seusai berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah DIY, di Kompleks Kantor Gubernur, Kepatihan, Jumat (19/7/2013) mengatakan rencana ini diikuti dengan penyediaan beberapa kantong parkir.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Adapun kantong-kantong parkir kendaraan akan disediakan di sejumlah titik, yakni di lahan Dinas Pariwisata DIY, bekas Bioskop Indra dan taman parkir di selatan Toko Ramai.

Lokasi parkir di selatan toko itu diketahui berstatus Sultan Grond yang tahun ini kontrak penggunaannya sebagai tempat parkir segera berakhir. Nantinya tempat itu akan digabungkan dengan taman parkir di Indra.

Sebelumnya Bappenas juga memperhitungkan potensi parkir di seputaran SMP Negeri 3 Jogja, tapi batal direkomendasikan karena bangunan itu adalah bangunan cagar budaya.

Bastari mengatakan penyedian kantong parkir itu hanyalah untuk konsep pengembangan lima tahunan. “Nanti ada parkir khusus besar di bawah tanah di dekat Stasiun Tugu,” ungkapnya.

Bastari mengaku tidak terlalu hapal kapasitas total parkir yang dibutuhkan. Namun setidaknya kantong parkir motor dan mobil masing-masing nanti dapat menampung 5.000 motor dan 500 mobil.

Sembari menunggu investor yang berminat, menurutnya penataan yang dilakukan hanya secara temporer, yakni pemindahan parkir dari sisi barat ke timur. “Karena itu perhitungan kami baru 2018-2012, Malioboro baru benar- benar tidak dimasuki kendaraan umum,” tuturnya.

Terpisah, KGPH Hadiwinoto, Penghageng Panitikismo (pengelola pertanahan Kraton) telah menyepakati penggunaan kawasan Stasiun Tugu untuk dikembangkan menjadi taman parkir bawah tanah.

Ia mengatakan, status tanah di stasiun dulu adalah dipinjam kolonial untuk membangun stasiun. Selama untuk kepentingan itu, tidak ada beban sewa yang diberikan. “Tapi jangan sampai dirobohkan karena itu cagar budaya,” tuturnya.

Hadi tak terlalu setuju dengan kantong parkir di Dinas Pariwisata dan Bioskop Indra, sebab tempat itu layak menjadi lokasi komersial. Penyediaan kantong parkir semestinya dapat fokus di bagian utara Malioboro dan selatan Malioboro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya