SOLOPOS.COM - MANGKRAK—Puluhan kios di lantai dua Pasar Argosari, Wonosari mangkrak dan hanya dipergunakan untuk tempat kencing dan menimbulkan bau tak sedap. Foto diambil Kamis (5/1).(HARIAN JOGJA/SUNARTONO)

MANGKRAK—Puluhan kios di lantai dua Pasar Argosari, Wonosari mangkrak dan hanya dipergunakan untuk tempat kencing dan menimbulkan bau tak sedap. Foto diambil Kamis (5/1).(HARIAN JOGJA/SUNARTONO)

GUNUNGKIDUL—Sekitar 50 kios di Pasar Argosari, Wonosari Gunungkidul mangkrak sejak direhab lima tahun silam. Lokasi yang berada di lantai dua pasar tersebut kini kondisinya memprihatinkan bahkan digunakan sebagai tempat buang air kecil oleh sejumlah orang sehingga bau tak sedap menyengat di kawasan tersebut.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Sejumlah meteran listrik pada kios-kios mangkrak ini juga sudah banyak yang dirusak. Kondisi kios yang mangkrak itu sebagian di antara menggunakan pintu roling door naik turun, sedang separuhnya lagi dengan pintu menyamping.

Menurut Yuli Saptono, salah satu pedagang pasar Argosari, sejak direhab lantai dua pasar argosari di kios depan dalam kondisi sepi. Beberapa bulan memang sempat terdapat pedagang yang menyewa kios-kios itu, tetapi tidak berlangsung lama. Karena pedagang mengalami kebangkrutan dengan kondisi sepi sehingga tak ada transaksi jual beli.

“Dulu sempat ada menenmpati tetapi kemudian berhenti karena bangkrut. Sekarang kondisinya seperti itu [jadi tempat kencing],” terang Yuli Saptono kepada Harian Jogja, Kamis (5/1).

Menanggapi kondisi tersebut Aktivis Perempuan Penggerak Ekonomi Rakyat (PUKAT) Gunungkidul, Rino Caroko mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Seharusnya pemerintah daerah mampu mencari inovasi untuk mengubah kawasan tersebut menjadi berdampak bagi perekonomian masyarakat.

“Sayang sekali puluhan kios hanya dijadikan tempat kencing, berapa anggaran negara yang dikeluarkan untuk membangun kios itu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Kantor Pasar Gunungkidul, Sujoko membenarkan jika masih terdapat kios yang mangkrak dengan jumlah sekitar 25% dari total kios yang ada. Menurutnya kios-kios yang mangrak itu sudah ada yang memiliki hanya saja belum dimanfaatkan. Pihaknya mengakui jika belum termanfaatkan puluhan kios itu disebabkan oleh sepinya pengunjung pasar yang naik ke lantai dua bagian depan.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya