SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
BANTUL—Alih-alih mendapat pekerjaan, ratusan calon tenaga kerja di Bantul justru menjadi korban penipuan oleh pimpinan CV Setia Usaha, Sayun Saputro yang belakangan diketahui sebagai mantan caleg 2009.
Salah satu korban, Dwi Siswanto, warga Dusun Baran, RT 01, Srihardono, Pundong mengatakan, pada 26 Maret lalu, ia menyerahkan uang sebesar Rp850.000 kepada anak buah Sayun yang bernama Kustanto Edi di kantor biro jasa tersebut yang berlokasi di Jalan Parangtritis Kilometer 4,5.
Uang itu sebagai syarat untuk mengikuti ujian seleksi di PT Pan Brother,Tbk Solo, perusahaan bidang garmen. Sebesar Rp150.000 diserahkan sebagai syarat administrasi beserta ijazah terakhir, KTP, dan Surat Catatan Kepolisian (SKCK), sementara Rp700.000 adalah uang jaminan yang dijanjikan akan dikembalikan jika tidak lolos dalam ujian.
Setelah pembayaran tersebut, Dwi mengikuti tes. Namun sepuluh hari sesudahnya ketika diumumkan, dia tak lolos. Kendati demikian, uang sebesar Rp700.000 tersebut tak dikembalikan. Usaha untuk mendapatkan uang jaminan itu telah dilakukannya dengan menelepon dan mendatangi kantor tersebut.
Pada 25 Mei, Sayun berjanji akan melunasi. Tapi kemudian dijanjikan mundur sampai 28 Juni. Oleh karena hingga pada tanggal itu tak juga ditepati, Dwi bersama tiga rekannya sesama korban yakni, Dwianto dan Wahyudi Tri Wibowo, melaporkan Sayun ke Malpores Bantul atas tuduhan penipuan dan penggelapan.
Harian Jogja yang mencoba menelepon Sayun ternyata tidak berhasil karena ponselnya tidak aktif. Namun, dapat dipastikan Sayun adalah seorang caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (Dapil) empat pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 lalu. Hal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PAN Bantul Ichwan Tamrin.(Harian Jogja/Andreas Tri Pamungkas)
Foto Ilustrasi