Jogja
Rabu, 29 Januari 2014 - 13:59 WIB

Margono Senang Toko Kelontong Miliknya Jadi Sleman Mart

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wirausaha.com)

Harianjogja.com, SLEMAN—Program bedah warung yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Depok mulai memperlihatkan hasil positif. Mengangkat brand Sleman Mart, sejumlah toko kelontong dikonsep ulang seperti layaknya toko moderen.

Selain perbaikan fisik bangunan, penataan ruang, pengemasan, manajemen usaha, hingga sikap dan perilaku pedagang juga diperbaiki. Program ini dilatarbelakangi menjamurnya toko berjejaring di Kecamatan Depok. Agar mampu bersaing, semua unsur itu kemudian diperbaiki.

Advertisement

Margono, salah satu pemilik toko kelontong Nadin di Depok mengaku, setelah tokonya berubah mengikuti konsep Sleman Mart, keuntungannya meningkat hingga 50%. Tahun 2014, ditargetkan akan ada sembilan toko kelontong yang akan dibedah.

Sejak diresmikan pada 8 Januari 2014 lalu, dia merasa stok barang dagangan yang tersedia belum lengkap, sehingga masih akan dilakukan berbagai penambahan.

“Dulu toko tradisional. Karena terdesak toko modern yang sangat banyak, toko kami mengalami penurunan omzet,” ucap Margono, Selasa (28/1/2014).

Advertisement

Pada 2013 lalu, tokonya terpilih menjadi salah satu yang mendapat program bedah warung. Saat itu dia memperoleh bantuan modal sebesar Rp 15 juta yang digunakan untuk pengembangan toko.

Agar menarik pembeli, harga barang dagangan di Sleman Mart harus bersaing dengan toko berjejaring. Harga yang murah didapatkan dari hasil kerja sama dengan berbagai produsen dan distributor.

“Kami bersaing terutama di harga sembako. Untuk beras kami bekerja sama dengan petani. Gula langsung diambil dari Pabrik Guna (PG) Madukismo,” kata Margono. Dia menambahkan, harga di Sleman Mart diusahakan selalu berada di bawah toko jejaring.

Advertisement

Demi menarik pelanggan, strategi usaha Margono tidak hanya sebatas harga murah saja. Tokonya menerapkan undian berhadiah bagi pelanggan yang belanja minimal Rp 40.000 dan kelipatannya. “Kemarin sudah diundi. Ada yang dapat kompor gas,” ungkap Margono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif