Jogja
Rabu, 8 Februari 2012 - 10:42 WIB

Masalah Ekonomi Kerap Picu Gangguan Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (mydepressiontest.com)

ilustrasi (mydepressiontest.com)

GUNUNGKIDUL—Kesulitan ekonomi rumah tangga diduga kuat sebagai penyebab gangguan kejiwaan yang diderita sejumlah warga di Kecamatan Tepus. Gagal meraih pekerjaan impian dan masalah asmara menjadi penyebab lainnya.

Advertisement

Terapis tradisional kejiwaan, Cipto, 39, mengatakan dirinya pernah menangani sebanyak 14 warga Kecamatan Tepus yang mengalami gangguan kejiwaan. Tujuh di antaranya, ujar Cipto, pernah dipasung keluarganya.

“Ada yang pernah stres selama sembilan tahun, 11 tahun, satu tahun sampai tujuh tahun,” kata Cipto ketika ditemui Harian Jogja di rumahnya, Dusun Winangun, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, Selasa (7/2).

Warga yang menderita gangguan kejiwaan itu pernah mendapat terapi kejiwaan tradisional lalu dirujuk ke seorang psikiater di Kota Jogja. Para penderita, ujar Cipto, kerap mengamuk, merusak, melukai orang di sekitarnya sampai berbicara sendiri. Mereka mengaku kerap mendapat bisikan atau melihat bayangan.

Advertisement

Salah seorang warga Kecamatan Tepus, Supratman, 24, mengaku pernah mengalami gangguan kejiwaan selama bertahun-tahun. Penyebabnya, ujar Supratman, adalah persoalan pekerjaan. “Saya pernah melempar kaca televisi di rumah dengan bola golf,” katanya.

Sekarang Supratman mengaku kondisinya lebih baik setelah mengikuti terapi. Hal itu dibenarkan Cipto yang mengatakan Supratman telah dapat beraktivitas dan bersosialisasi dengan masyarakat seperti biasa. Pemasungan, ujar Cipto, bukan solusi yang tepat. “Lebih baik dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat,” katanya. (HARIAN JOGJA/Yodie Hardiyan)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Gila Stres
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif