SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Masalah limbah di Jogja diatasi dengan layanan sedot tinja oleh Pemkot Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja mulai membuka layanan sedot tinja secara terjadwal mulai akhir tahun ini. Pembersihan septic tank milik warga secara berkala ini untuk memastikan kondisi septic tank berfungsi optimal dan tidak mencemari air bawah tanah.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Layanan lumpur tinja terjadwal atau L2T2 itu saat ini masih dalam proses pendataan ke rumah-rumah. “Layanan ini sudah bisa diakses akhir tahun. Sekarang kami siakan aturannya serta sarana dan prasarananya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja, Agus Tri Haryono, Minggu (2/4/2017).

Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman, PUPKP Kota Jogja, Endro Sutopo menjelaskan program L2T2 dikhususkan bagi rumah-rumah yang belum tersambung jaringan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal dan IPAL Sewon. Ia memperkirakan ada sekitar 77.000 septic tank mandiri milik warga yang belum tersambung IPAL.

Nantinya septic tank mandiri atau selama berlum tersambung IPAL komunal itu akan dicek secar berkala, kemudian dilakukan pengurasan secara terjadwal. Pihaknya akan mendata ke rumah-rumah kapan waktu terakhir pengurasan septic tank terakhir dilkukan.

“Pengurasan harus dilakukan setiap 2,5 tahun. Misalnya sudah disedot bulan ini maka jadwal disedot lagi 2019,” kata Endro.

Dalam proses pendataan itu, kata Endro, pihaknya sekligus mensosialisasikan soal sanitasi yang baik serta dampak yang ditimbulkn jika kondisi septic tank tidak kedap air. Ia mengakui masih menemukan masyarakat yang bangga jika septic tanknya tidak pernah penuh selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun sehingga tidak pernah dikuras.

“Harusnya menjadi pertanyaan kenapa septic tank tidak pernah penuh setelah lima tahun? Pasti di tidak terproses dengan baik sehingga limbah meresap dalam tanah,” kata Endro.

Jika demikian, sambung dia, maka berpotensi mencemari air bawah tanah dan membahayakan kesehatan.

Ia berharap dalam waktu beberapa tahun kedepan semua septic tank milik warga bisa tersambung IPAL Sewon agar bisa diproses dengan baik. Bagi warga yang dekat dengan jaringan IPAL komunal segera melaporkan untuk menyambungnya. Sementara untuk industri, jasa usaha perhotelan dan restoran harus menyambung sendiri ke jaringan IPAL komunal.

Endro juga mewanti-wanti agar tidak membuang limbah ke saluran air hujan dan sungai demi kebersihan lingkungan bersama dan menyongsong Indonesia bebas buang air besar sembarangan pada 2019.

Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPKP Aki Lukman Nur Hakim menyatakan kebutuhan air bersih dalam jangka panjang semakin terancam. Karena itu upaya-upaya untuk melakukan penyelamatan sumber-sumber air perlu dilakukan mulai sekarang, di antaranya menjaga kebersihan sungai, membuat sumur resapan air hujan, dan penampungan air, serta penanaman pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya