SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pemerintah klaim jumlah warga miskin menurun.

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota Jogja menetapkan sebanyak 17.253 kepala keluarga (KK) atau 55.094 jiwa masuk kategori miskin yang perlu dibantu melalui program kartu menuju sejahtera (KMS) tahun ini.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Jumlah tersebut menurun di banding tahun sebelumnya sebanyak 18.651 KK atau 60.215 jiwa pemegang KMS. Penurunan ini disebabkan beberapa hal, di antaranya meninggal dunia, pindah domisili ke luar Jogja, data ganda.

“Ada juga yang tidak mau didata sebanyak 62 KK, artinya ini sudah sejahtera tidak perlu lagi dibantu,” kata Pelaksana Kepala Dinas Sosial Kota Jogja, Bejo Suwarno, seusai rapat bersama Komisi D DPRD Kota Jogja, Selasa (9/1/2018).

Terdapat tujuh aspek dan 17 parameter yang dinilai untuk menetapkan warga masuk kategori miskin atau tidak. Mulai dari pendapatan di bawah Rp400.000, papan atau tempat tinggal rata-rata tiap anggota keluarga kurang dari lima meter dan bahan dinding rumah bukan tembok.

Sementara dari aspek pangan, warga tidak mampu memberi makan anggota keluarganya tiga kali dalam sehari, warga hanya mampu membeli pakaian maksimal hanya satu kali dalam setahun. Dari aspek kesehatan, warga tidak mampu membayar puskesmas, tempat buang air besar bukan di MCK, sumber air minum bukan PDAM. Dari aspek pendidikan, kepala keluarga maksimal lulusan SMP dan memiliki tanggungan anggota keluarga yang masih sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya