Harianjogja.com, SLEMAN-Tidak banyak yang bisa merasakan gemblengan sepakbola di Akademi Ajak Amsterdam dan Barcelona Spanyol. Adalah Tasryik Ismail Nurdin, satu dari sedikit anak yang beruntung. Bagaimana kisahnya?
Keinginan bocah pelajar kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Depok, Sleman untuk bisa menjadi pemain sepakbola profesional tak bisa dibendung lagi. Remaja yang sejak kecil suka bermain si kulit bundar ini pun dengan kemauan sendiri nekat berangkat ke Jakarta untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi Tim Nasional U-13 yang digelar Agustus 2014 lalu. Di tempat seleksi, dia harus bersaing dengan ratusan anak yang juga memiliki keinginan lolos.
“Seleksi dengan semacam pertandingan, terus dipilih yang mainnya paling bagus,” ujar remaja kelahiran 6 Maret 2001 itu ketika ditemui di sekolahannya Rabu (10/9/2014).
Tasyrik menyukai permainan sepak bola sejak kecil. Alasannya sederhana. Dia merasa ikut senang setiap melihat orang dewasa di sekitarnya asik bermain sepak bola.
Tasyrik menyukai permainan sepak bola sejak kecil. Alasannya sederhana. Dia merasa ikut senang setiap melihat orang dewasa di sekitarnya asik bermain sepak bola.
Hari penentuan pun tiba. Seleksi terakhir digelar di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK), Tangerang. Dan dia tidak menyangka sama sekali menjadi satu-satunya peserta dari DIY yang masuk dalam 25 nama lolos seleksi.
“Rasanya juga kaget kenapa bisa masuk. Kemarin saingannya banyak. Terutama yang dari Bandung itu mainnya lincah banget,” kata Tasyrik masih mengungkapkan rasa tidak percayanya telah masuk dalam Timnas U-13.
Dengan lolos masuk dalam Timnas U-13, maka Tasyrik dkk akan dikirim ke pelatihan sepakbola berkelas internasional di Akademi Ajax Amsterdam, Belanda dan Barcelona, Spanyol. Mereka dijadwalkan berangkat ke Belanda pada 20 Oktober 2014 dan lanjut ke Spanyol pada 24 Oktober 2014.
“Tapi kemarin dapat kabar berangkatnya dimajukan. Tanggal 10 Oktober langsung ke Spanyol. Saya manut saja nanti bagaimana jadwalnya,” ungkap Tasyrik.
Saat ini Tasyrik tinggal di Dusun Ngentak, Caturtunggal, Depok, Sleman bersama orang tua dan adiknya. Dia mengaku sedih akan pergi jauh meninggalkan keluarganya meski hanya sementara waktu. Demi menjaga kebugaran tubuhnya, Tasyrik rutin joging setiap sore.
“Kesehatan kakinya harus dijaga. Makan harus teratur. Enggak boleh makan mi instan, yang pedas, sama gorengan,” katanya memaparkan satu per satu aturan yang harus dipatuhi.
Soal pemain sepak bola idola, Tasyrik dengan cepat menyebutkan nama Lionel Messi.
“Dia lincah memainkan bola. Suatu hari kalau boleh ingin ketemu,” katanya bersemangat.