Jogja
Rabu, 6 Agustus 2014 - 16:21 WIB

Masyarakat Bantul Diimbau Bentengi Diri dari Ormas Garis Keras

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Graffiti bertuliskan dukungan untuk kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terpampang di tembok toko sebelum Pasar Karangpandan, Karanganyar, jawa Tengah, Minggu (3/8/2014). Graffiti serupa juga tampak di sepanjang jalur jalan Solo-Tawangmangu hingga jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan, Jawa Timur.

Harianjogja.com, BANTUL – Gerakan ekstrim kanan seperti ISIS mulai terendus muncul di Bantul. Setiap pihak diimbau lebih waspada.

Adapun daerah yang diketahui disusupi organisasi massa (ormas) ekstrim ini berada di wilayah Pandak, Sedayu, dan Kasihan. Fakta itu terungkap dengan adanya bendera berwarna hitam yang terpasang di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pandak dalam beberapa hari ini.

Advertisement

“Memang lambangnya beda dengan ISIS. Tapi warnanya sama dan bendera itu asing belum kami pahami maksud panji dalam bendera itu,” ujar seorang tokoh muda Nahdlatul Ulama kepada Harianjogja.com, Selasa (5/8/2014).

Pria yang tidak mau disebutkan namanya itu langsung memberikan informasi ke jaringan pemuda melalui media sosial serta seruan pribadi agar semua masyarakat tidak terpancing mengikuti kelompok yang tidak senafas dengan keberagaman dan pluralisme. Di dunia maya, upload gambar bendera yang diambil di salah satu lokasi di Pandak juga langsung mendapat respon beragam dukungan rekan sejawat yang mengaku resah munculnya kabar pergerakan aliran ektrim kanan tersebut.

Kapolres Bantul AKBP Surawan mengatakan belum bisa memastikan pergerakan kekuatan baru berkedok gerakan islam dan aliran garis keras tersebut.

Advertisement

“Kami belum menyimpulkan tapi baru kami dalami untuk gejala-gejala awal terus kita amati,” ujarnya ditempat terpisah.

Meski belum menunjukkan wilayah mana saja di Bantul yang rawan, pihaknya tetap memantau pergerakan di seluruh wilayah hukum di Bantul. Ia juga berpesan kalangan jurnalis untuk selektif memberitakan pergerakan aliran ektrim kelompok garis keras ini agar tidak justru membangun kekuatan kelompok masa serupa.

Senada juga diungkapkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantul Yasmuri. Ia mengajak seluruh ormas islam di Bantul, baik Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah aktif membentengi umat dari pengaruh gerakan radikal yang mengatasnamakan islam tersebut.

Advertisement

“Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi baik dengan forpimda, kepolisian dan TNI, juga tokoh masyarakat di Bantul membentengi gerakan yang memang tidak layak muncul di Bantul,” ujarnya dihubungi melalui sambungan telepon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif