Jogja
Rabu, 13 Januari 2016 - 11:55 WIB

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN : Kerajinan Bambu Dianggap Jadi Unggulan DIY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perajin anyaman bambu (JIBI/Solopos/Antara/Jafkhairi)

Masyarakat ekonomi ASEAN harus bisa dimanfaatkan pelaku usaha industri untuk mengembangkan produksinya

Harianjogja.com, JOGJA-Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah tahun 2016 ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk mengembangkan sektor produksinya terutama di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini.

Advertisement

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong sektor industri strategis yang berpeluang bersaing dengan produk luar negeri.

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UKM  Sultoni Nurifai mengatakan, produk yang dapat bersaing di era MEA adalah produk yang khas dari suatu daerah. Salah satu industri khas DIY menurutnya adalah kerajinan bambu.

“Berbicara soal MEA, kita metani [memilah] produk. Yang terlihat unggulan dari DIY adalah kerajinannya salah satunya bambu,” tegas Sultoni di ruangannya, Selasa (12/1/2016).

Advertisement

Menurutnya bambu dan kayu perlu didorong untuk meningkatkan produktivitasnya sampai level ekspor karena negara asing masih menginginkan interior yang bersifat natural. Sementara kerajinan kulit hanya diminati negara tertentu.

Begitu juga dengan konveksi. Ia menyebut dalam persaingan industri konveksi, DIY masih tertinggal dibandingkan negara lain. “Kalau ambil industri massal [seperti konveksi] akan berat. Lebih baik yang khas karena akan bisa bersaing,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif