Harian Jogja.com, SLEMAN – Anak muda di DIY kian beringas. Sejumlah kasus pembunuhan yang terjadi pada 2013 banyak yang melibatkan anak muda bahkan di bawah umur.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Kenakalan anak muda itu awalnya dimulai dari perkelahian. Seiring dengan perkembangan waktu, perkelahian berujung hilangnya nyawa. Bahkan saat ini anak muda itu sudah merencanakan pembunuhan untuk menghabisi korban.
Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Heru Muslimin menjelaskan dalam tiga bulan terakhir terdapat tiga pembunuhan sadis di Sleman yang melibatkan anak di bawah umur sebagai pelakunya.
Secara kualitas data itu menunjukkan peningkatan di banding tahun sebelumnya yang hanya bersifat penganiayaan kemudian berujung hilangnya nyawa.
“Kalau kita melihat yang kasus ini [terbunuhnya Nanda] memang ada upaya perencanaan yang dilakukan YS, DG, SS dan AY. Kalau tahun sebelumnya lebih pada mereka berkelahi spontan kemudian ada korban,” terangnya kepada Harian Jogja, akhir pekan lalu.
Sejumlah pembunuhan sadis melibatkan anak di bawah umur pada 2013 di Sleman dimulai dengan tewasnya Ria Puspita Restanti, 16 siswa SMK di Sleman. Tiga dari tujuh pelaku yakni MSK, SY, dan GS merupakan anak di bawah umur.
Selanjutnya tewasnya Kevin Mahendra, 14, di Sungai Cemplung, Lumbungrejo, Tempel Sleman. Satu pelaku yakni Fer juga anak di bawah umur. Terakhir yakni tewasnya Nanda Amalia Setyowati, 15 yang dibunuh secara sadis oleh empat pelaku yakni YS, DG, SS dan AY semuanya masih di bawah umur.
Heru menambahkan mendapati fakta semakin meningkatkan kualitas kenakalan anak di bawah umur, kepolisian tidak bisa berjalan sendiri, untuk mengantisipasinya. Semua pihak baik dari orangtua, sekolah dan masyarakat perlu ikut memikirkan persoalan ini. “Kalau polisi tidak bisa jalan sendiri, kita hanya melakukan penegakan hukum,” imbuhnya.