Jogja
Rabu, 20 Januari 2016 - 07:40 WIB

MEGA PROYEK : Tanjung Adikarta Bakal Jadi Kawasan Industri Perikanan Terpadu

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Pemda DIY berencana mengembangkan pelabuhan tersebut sebagai kawasan industri perikanan terpadu.

 
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pelabuhan Tanjung Adikarta diproyeksikan tidak hanya menjadi tempat bersandar perahu dan kapal nelayan. Pemda DIY berencana mengembangkan pelabuhan tersebut sebagai kawasan industri perikanan terpadu.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Andung Prihadi, di sela kunjungan calon duta besar Indonesia di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Selasa (19/1/2016). Produktivitas pelabuhan Tanjung Adikarta diperkirakan jauh lebih tinggi dibanding pelabuhan Sadeng, Gunung Kidul. Jika pelabuhan Sadeng rata-rata menampung 2.480 ton ikan per tahun, pelabuhan Tanjung Adikarta diprediksi menyentuh angka 14.000-20.000 ton.

Andung memaparkan, pelabuhan Tanjung Adikarta berpotensi menjadi sentra bisnis perkapalan dan perikanan. Peluang bisnis yang bisa dikembangkan adalah industri galangan kapal, bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional kapal, pengalengan ikan, pembuatan tepung ikan, dan sebagainya. “Nanti industri ini akan menyusul dibangun,” kata Andung.

Andung lalu mengatakan, Pemda DIY sedang fokus menyosialisasikan uji coba tambat labuh yang akan dilaksanakan pada Februari mendatang. Dia menggencarkan promosi kepada para nakhoda kapal nelayan. Mereka selanjutnya diajak berkoordinasi untuk melakukan survei persiapan dan pelaksanaan uji coba.

Advertisement

Kepala Bidang Kelautan DKP DIY, Suwarman menambahkan, para nahkoda perlu mengikuti survei untuk mengamati kondisi pelabuhan Tanjung Adikarto dari daratan. Tidak hanya kondisi fisik pelabuhan, tetapi juga keadaan ombak, arus air, dan beberapa hal lain yang dianggap mempengaruhi kelancaran pendaratan kapal.

Uji coba tambat labuh kemudian dimulai dengan melabuhkan kapal kecil berukuran kurang dari lima gross tonage (GT), lalu dinaikkan secara bertahap hingga setidaknya 10 GT. Hasil uji coba akan menjadi gambaran tingkat kelayakan operasional pelabuhan yang terletak di Desa Karangwuni, Kecamatan Temon, Kulonprogo itu. “Nanti akan diketahui bagaimana kondisi ombak hingga tingkat sedimentasinya untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar Suwarman.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif