SOLOPOS.COM - Pemecah ombak di kawasan pelabuhan Tanjung Adikarto yang banyak dikunjungi wisatawan Pantai Glagah (JIBI/Harianjogja.com/Holy Kartika N.S)

Megaproyek Kulonprogo diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi warga sekitar.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Menapaki usia Kulonprogo ke-64, publik mencurahkan harapan terkait pembangunan yang tengah dilaksanakan kabupaten ini. Megaproyek diharapkan dapat memberikan kesejahteraan dan penghidupan yang lebih layak bagi warga Bumi Menoreh.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Margiono, petani asal Desa Sogan, Wates, mengatakan, pembangunan megaproyek diharapkan jangan sampai mengganggu sektor pertanian. Petani merupakan tulang punggung bagi ketahanan pangan masyarakat.

“Jangan sampai pembangunan menggusur lahan pertanian. Selain itu, perlu juga peningkatan keterampilan bagi petani agar pertanian juga bisa lebih maju,” ujar Margiono, Rabu (14/10/2015).

Margiono mengatakan, pembangunan bandara nantinya akan mengurangi lahan pertanian. Untuk itu, pihaknya berharap pengembangan lahan baru juga harus disiapkan untuk antisipasi pengurangan lahan pertanian.

Lebih lanjut dirinya menyadari, konsekuensi pembangunan megaproyek akan berdampak pada sumber daya manusia di sektor pertanian. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan lapangan kerja yang terbuka luas akan menarik perhatian generasi muda. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi SDM petani yang selama ini penggarapnya adalah generasi tua.

“Saya harap, megaproyek bisa dapat memberikan kesejahteraan secara merata. Perlu diperhatikan juga bagi pemerintah, agar jangan sampai semua generasi muda meninggalkan pertanian. Agar pertanian tetap bisa berkelanjutan,” jelas Margiono.

Sementara di sektor kelautan, nelayan menyambut baik berbagai pembangunan yang akan segera direalisasikan di kawasan pesisir. Sarjani, nelayan Bogowonto di Pantai Congot mengatakan, selama ini dukungan pemerintah terhadap peningkatan sarana maupun prasarana bagi nelayan masih tetap berjalan.

Namun, harapan terbesar para nelayan pesisir adalah beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto. Sarjani mengungkapkan, keberadaan pelabuhan itu merupakan harapan besar nelayan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya.

“Selama ini, beberapa fasilitas di tempat pelelangan ikan juga sudah diperbaiki dan ketersediaan air bersih sudah cukup memadai. Namun, kami berharap pelabuhan juga dapat segera dibuka. Karena lewat pelabuhan itulah, kesejahteraan kami sebagai nelayan akan lebih terjamin,” papar Sarjani.

Salah seorang tokoh masyarakat dari Desa Giripeni, Wates, Widodo menambahkan, perkembangan Kulonprogo selama setahun ini sudah cukup bagus. Namun, menghadapi perkembangan pembangunan megaproyek juga harus terpikirkan upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat.

Bahkan, tidak hanya masyarakatnya saja yang perlu peningkatan kapasitas building. Widodo menegaskan, di tingkat apartur pemerintahan setempat juga perlu meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.

“Tuntutan teknologi dan perkembangan globalisasi nantinya akan menuntut kemampuan yang mumpuni bagi aparat negara. Diharapkan, peningkatanketerampilan tersebut dapat memberikan kemampuan yang mumpuni. Jangan sampai SDM luar menggeser SDM lokal,” jelas Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya