Jogja
Jumat, 25 Oktober 2013 - 13:46 WIB

Memprihatinkan, Buku Cerita Anak Makin Langka

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBUI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Alim Bakhtiar, pelukis lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) prihatin dengan kian langkanya keberadaan buku cerita anak-anak yang mengangkat kearifan lokal.

Hal inilah yang menjadikan anak-anak Indonesia lebih menyukai cerita dari barat seperti Hary Potter dan Walt Disney.

Advertisement

“Padahal buku cerita anak-anak Hary Potter, Walt Disney, itu kan sebenarnya mengangkat kearifan lokal masyarakat di sana [Barat]. Kita yang kaya dengan kebudayaannya kok malah tidak memiliki buku cerita anak-anak yang melegenda,” keluhnya kepada Harian Jogja, Kamis (24/10/2013).

Prihatin dengan persoalan itu, Alim menyusun naskah cerita lengkap dengan ilustrasi gambar yang berjudul Sriti Wani: Anak-Anak Rembulan pada 2011 lalu.

Untuk kali pertamanya, ia memperkenalkan kepada publik dengan cara menggelar pameran ilustrasi buku cerita Sriti Wani: Anak-Anak Rembulan di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), dari 26 Oktober hingga 2 November 2013.

Advertisement

Pameran ini memamerkan 67 karya ilustrasi terdiri dari 50 lukisan cat air di atas kertas dan sisanya dengan media logam, yang semuanya diambil dari buku cerita Sriti Wani: Anak-Anak Rembulan.

“Ini sebenarnya merupakan semacam diskusi awal saya kepada publik. Sebelum buku itu saya buat final. Saya ingin memamerkan gambar ilustrasinya dulu kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Buku cerita karya Alim Bakhtiar bercerita mengenai petualangan seorang anak-anak untuk lebih mengenal dunia luar dan imajinasi-imajinasinya tentang kehidupan dengan setting pada zaman sebelum Kerajaan Mataram.
Di dalam cerita tersebut, Alim menyisipkan tentang lagu-lagu Jawa pada zaman dahulu hingga benda benda bersejarah yang pernah ada pada zaman dahulu kala.

Advertisement

“Kenapa saya menyisipkan itu. Karena saat ini perubahan begitu cepat terjadi. Banyak benda benda arkeolog yang dimiliki bangsa Indonesia menghilang seiring perkembangan zaman termasuk budaya Jawa,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif