SOLOPOS.COM - Jasa Traktor Pertanian (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

“Kami [pemerintah desa] tidak bisa berbuat banyak karena pengendalian ada di Pemkab Sleman”

Harianjogja.com, SLEMAN-Penyusutan lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sinduadi banyak terjadi akibat pengalihan lahan menjadi area permukiman. Kini hanya tersisa 15% lahan (sekitar 110,5 hektare) dari luasan sebelumnya yang mencapai 737 hektare.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Sinduadi, Senen Haryanto usai upacara wiwitan di Dusun Gedongan, Sinduadi, Mlati pada Kamis (18/10/2017). Penyusutan diakibatkan pembangunan modern, salah satunya yang paling banyak terjadi di Sinduadi timur yang banyak menjadi areal permukiman. “Kami [pemerintah desa] tidak bisa berbuat banyak karena pengendalian ada di Pemkab Sleman,” kata dia.

Dalam beberapa kasus, lahan biasanya dibangun oleh pemilik menjadi rumah. Namun, kemudian dijual karena berbagai alasan dan dijadikan bangunan. Kebutuhan ekonomi menjadi alasan utama hilangnya lahan hijau itu. Dikatakan pula jika saat ini lahan yang tersisa kebanyakan berada di Sinduadi sisi barat dan tetap produktif.

Karena itu, Senen berharap pemerintah daerah bisa tegas dalam mengamankan zona lahan hijau di wilayah tersebut. Perangkat desa sendiri berupaya menekan penyusutan lahan dengan memastikan masyarakat berkonsultasi ke Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dalam melakukan pembangunan. Pemerintah daerah, ujar Senen, memiliki data detail setiap wilayah termasuk kawasan permukiman, lahan hijau, dan peradagangan sehingga warga tak bisa membangun tanpa izin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya