SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Reuters Ilustrasi uang

JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi uang

Harian Jogja.com, JOGJA— Setelah terbongkarnya peredaran uang palsu, Kepala Unit Operasional Kas Bank Indonesia DIY, Suyatno menyatakan masyarakat sebaiknya jeli saat menerima uang. Masyarakat disarankan untuk tidak malu mengoreksi dengan 3D, yakni dilihat diraba dan diterawang uang yang diterimanya.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Cara lain bisa dilihat menggunakan kaca pembesar. “Jika dilihat ada gambar Soekarno untuk uang Rp100.000, warna cerah. Kalau diraba ada benang pengaman kemudian kasar. Kemudian ada gambar air saat diterawang,” terangnya, Senin (15/7/2013).

Selain itu, lanjutnya, dengan melihat ciri lain yakni pada uang asli saat kertas digoyangkan maka bisa berubah warna. Ini karena refleksi warna di lembar uang tersebut. Akan tetapi pada uang palsu biasanya warna tidak bisa berubah dan hanya pada satu warna uang tersebut.

Sedangkan untuk perbedaan bahan kertas yang paling mudah dibuktikan yakni pada uang asli meski terkena air tidak luntur dan rusak. Namun uang palsu tidak saja luntur tapi hingga rusak saat terkena air.

Ia menambahkan peredaran uang palsu bisa terjadi kapan saja. Termasuk saat jelang Lebaran karena perputaran uang yang tinggi. Kehati-hatian dalam menukarkan uang juga harus ditingkatkan oleh masyarakat. Tingginya angka penukaran jelang Lebaran bisa dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab untuk mengedarkan uang palsu.

Menukarkan uang di sejumlah jasa seperti kawasan depan BI DIY memang tidak dilarang akan tetapi jangan malu untuk membuka dan melihat asli atau palsunya uang. “Tahun lalu saja masyarakat yang menukarkan uang mencapai Rp90 miliar, tahun ini diprediksi meningkat antara 10 hingga 15 persen,” lanjutnya.

Kendati demikian, kata dia, peredaran uang palsu lebih banyak kerap terjadi saat jelang digelarnya Pilkada atau Pemilu. “Karena kalau pilkada dan pemilu logikanya mereka tidak mau rugi banyak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya