SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Yerry dipastikan bukan wartawan Harian Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA–Ada banyak cara orang untuk menipu. Kali ini seseorang yang bernama Yerry mencoba mencari uang dengan cara yang tidak terpuji dengan membawa-bawa nama media Harian Jogja.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Pertanian DIY Maman Suherman adalah orang yang coba ditipu oleh Yerry. Si penipu yang mengaku wartawan Harian Jogja menghubungi Maman dengan modus meminta bantuan dana untuk membantu seseorang yang sedang menjalani operasi tumor otak.

“Tolong jenengan bantu gotong royong semampunya Mas Ary, Pak Suherman. Kasihan operasi tumor otak di RS Karyadi, Semarang. Lewatkan no rekening Mas Ary sendiri, pak. Biar tau keluarganya. Terima kasih sebelumnya. Semoga banyak rejekinya. Salam dari teman-teman pers,” begitulah isi pesan yang diterima Maman, Selasa (12/12/2017).

Ia menyatakan, pesan yang sama tidak hanya ditujukan kepada dirinya saja, saat ditanyakan oleh Maman, ternyata rekan-rekannya di Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga banyak yang mendapatkan hal serupa.

Maman mengaku, si penipu itu pernah melakukan hal yang sama persis tahun lalu, karena itulah ia langsung tahu si pengirim pesan punya niat yang buruk. “Saya juga tidak akan semudah itu [ditipu].” Saat mendapatkan pesan, ia langsung meneruskan kepada wartawan-wartawan yang dikenalnya.

Saat dikonfirmasi, Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton W. Prihartono mengatakan di perusahaan yang ia pimpin tidak wartawan bernama Yerry. Dirinya pun menegaskan Harian Jogja tidak pernah melakukan permintaan bantuan untuk sumbangan korban bencana atau untuk keperluan membantu karyawan yang sakit kepada pihak luar.

Dalam aturan main perusahaan, karyawan Harian Jogja, sambungnya, tidak diperbolehkan mengatasnamakkan Harian Jogja untuk menggalang bantuan ke pihak luar.

“Kalaupun kami membuka donasi untuk pihak-pihak yang membutuhkan, ajakan untuk pengumpulan dana akan diumumkan di media yang kami terbitkan, baik cetak maupun online. Penyalurannya juga bukan langsung ke rekening pribadi, tapi ke rekening perseroan. Pertanggungjawaban penyalurannya dananya pun akan dipublikasikan dengan transparan dan jelas,” ucapnya.

Anton mengimbau semua pihak jangan mudah percaya dengan permintaan bantuan mengatasnamakan lembaga apapun. “Sebelum meyakini dan membantu, sebaiknya dicek terlebih dahulu kebenarannya ke lembaga bersangkutan,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya