Jogja
Senin, 5 September 2016 - 17:20 WIB

MENYAPA PROGO : Dita Tertantang menjadi Dirigen Paduan Suara

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Melani Dita (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Menyapa progo kali ini menampilkan aktivitas seorang siswa SMK Bopkri Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO-Menjadi konduktor atau dirigen paduan suara merupakan peran yang menantang bagi Melani Dita. Dia harus memimpin tim paduan suara agar dapat menyajikan nyayian yang indah dan memukau penonton.

Advertisement

Dita sudah akrab dengan kegiatan paduan suara sejak kecil. Namun, dia baru sering ditunjuk sebagai dirigen saat bersekolah di SMK Bopkri Wates. “Sering ikut paduan suara di gereja juga tapi biasanya tugas nyanyi,” kata Dita kepada Harianjogja.com, Selasa (30/8) lalu.

Menurutnya, tugas dirigen sangat kompleks dan tidak semudah yang terlihat. Dita harus benar-benar fokus.  Dia mesti berkonsentrasi dengan gerakan tangannya saat memberikan aba-aba kepada tim paduan suara.

Tangan kanan digunakan untuk mengatur tempo, sedangkan tangan mengatur dinamika lagu. Dita juga perlu memperhatikan mimik wajahnya karena dapat mempengaruhi penghayatan terhadap lagu.

Advertisement

Dita pun harus memastikan semua anggota tim paduan suara siap sebelum memulai lagu, termasuk musik pengiring. Setelah posisi aba-aba siap, dia berusaha mencari momen paling pas untuk memulai lagu dengan menyatukan konsentrasi tim melalui gerakan matanya.

“Lebih enak nyanyi tapi dirigen lebih menantang karena memimpin semua. Kita harus mengetahui lagu-lagunya, tempo, sampai perbedaan ketukan lagu,” ucap gadis 15 tahun itu.

Hari itu, Dita menyatakan sempat grogi saat harus memimpin teman-temannya dalam lomba paduan suara. Ada dua lagu yang harus dibawakan dengan cara berbeda.

Advertisement

Meksi begitu, pada akhirnya dia merasa tim sekolahnya sudah menampilkan kemampuan terbaik setelah intensif berlatih selama sepekan terakhir.

“Lagu berudul Bangun Pemudi Pemuda lebih ada penekanan yang tegas. Kalau Cublak-cublak Suweng itu bisa dibilang termasuk lagu dolanan sehingga aransemennya lebih terdengar ceria,” ujar warga Desa Kedungsari, Pengasih, Kulonprogo tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif