Solopos.com, SLEMAN — Gunung Merapi kembali mengeluarkan lima awan panas guguran pada Minggu (20/3/2022) siang hingga sore. Empat awan panas terpantau menuju ke arah Sungai Gendol dan satu awan ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan awan panas terjadi pada pukul 14.14 WIB, 14.16 WIB, 14.22 WIB, dan 14.26 WIB.
“Tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 31 mm dan durasi maksimal 357 detik. Estimasi jarak luncur 3,5 km ke tenggara, hulu Kali Gendol,” kata dia, Minggu.
Baca Juga: Tukang Becak Tipu Wisatawan, Pemda DIY: Tak Mencerminkan Budaya Jogja
Selanjutnya, satu awan panas kembali muncul pada pukul 16.45 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 25 mm dan durasi 147 detik. Estimasi jarak luncur 1,8 km ke barat daya. Adapun cuaca di sekitar puncak berkabut.
Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan pada hari yang sama yakni pukul 14.11 WIB hingga pukul 16.00 WIB, terjadi hujan di sekitar puncak dan lereng dengan curah hujan kumulatif 33 mm.
“Di Stasiun Kaliadem tercatat 62 mm dan di Stasiun Plawangan tercatat 44 mm,” katanya.
Baca Juga: Viral! Wisatawan Ditipu Tukang Becak, Begini Tanggapan Pemda DIY
Hujan ini mengakibatkan pada pukul 16.05 WIB dilaporkan terjadi aliran lahar hujan di sungai Gendol dan Kali Kuning dengan intensitas kecil. Kondisi objek wisata Bunker Kaliadem dan penambangan galian C sungai Gendol steril nihil aktivitas.
Perkembangan pada pukul 16.30 WIB kapasitas aliran lahar hujan Sungai Gendol dan Kali Kuning telah menurun. “Sektor puncak dan lereng hujan sudah reda,” katanya.