Jogja
Senin, 22 Juli 2013 - 13:03 WIB

MERAPI BERGEMURUH : Bupati Sleman Imbau Warga Lereng Merapi Tetap Tenang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Sunartono Sejumlah lansia masih bertahan di Balai Desa Glagah Harjo Sleman, Senin (22/7/2013).

JIBI/Harian Jogja/Sunartono
Sejumlah lansia masih bertahan di Balai Desa Glagah Harjo Sleman, Senin (22/7/2013).

Harian Jogja.com, SLEMAN – Bupati Sleman Sri Purnomo yang kini sedang berada di Jepang dalam rangka pertemuan soal kegunungapian, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mematuhi arahan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Jogja.

Advertisement

“Terkait dengan kejadian hujan abu dan pasir dari Gunung Merapi Senin ini, kami harapkan masyarakat tetap tenang dan mematuhi arahan BPPTK,” kata Sri Purnomo melalui pesan singkat yang diterima Kabag Humas Sleman Endah Sri Widiastuti, Senin (22/7/2013).

Menurut dia, Gunung Merapi di Sleman pascaerupsi 2010 saat ini memiliki sifat seperti Gunung Api Sakurajima di Jepang yang hampir setiap hari menghembuskan asap yang membawa abu vulkanik dan pasir.

“Masyarakat tidak perlu panik, dan tetap mengikuti arahan BPPTK,” katanya.

Advertisement

Pada Senin pukul 04.22 hingga 05.35 WIB tejadi guguran yang terdengar dari Pos Kaliurang. Gumpalan asap berwarna coklat kehitaman.

Lontaran material berwarna merah hingga ketinggian 1.000 meter dari puncak Merapi teramati dari Pos Selo, Boyolali.

Hujan abu dan pasir halus terjadi di wilayah Deles, Tlogowatu, Kemalang, Balerante, Klaten di Jawa Tengah. Hujan abu juga terjadi di sekitar Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen di daerah Cangkringan, Kaliurang Sleman Yogyakarta.

Advertisement

Hujan abu terjadi hingga 7 sampai 14 kilometer dari puncak Merapi ke arah Klaten dan Sleman.

Ratusan masyarakat di Kemalang Klaten mengungsi di Kantor Kecamatan Kemalang dan di daerah Bawukan. Sedangkan masyarakat di Cangkringan mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo.

Saat ini pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing termasuk kelompok rentan, yaitu lansia, ibu menyusui dan anak-anak saat ini masih mengungsi di Balai Desa Glagahharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif