SOLOPOS.COM - Surono (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, JOGJA—Gejolak Merapi yang terjadi Senin (22/7) pagi meninggalkan kekhawatiran bagi Surono. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ini bahkan meminta agar status gunung tersebut dinaikkan.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Surono mengatakan naik status bukan berarti harus terjadi letusan besar. Tetapi yang paling penting adalah untuk mengurangi risiko. Bisa dibayangkan ketika terjadi embusan pada Senin (19/7) lalu ada masyarakat yang sedang ada di puncak. Pasti akan memunculkan bahaya.

”Untung mungkin karena sedang puasa, sehingga tidak ada pendaki. Bisa dibayangkan jika kemarin ada pendaki. Mungkin pendaki tidak langsung mati karena letusan yang baru saja terjadi. Namun jika terjadi kepanikan mereka akan lari tunggang langgang, jatuh,” tambahnya.

Dia juga mengatakan jika status naik ke Waspada bukan berarti nantinya akan terus ke Siaga. Jika kondisinya memang mengisyaratkan untuk turun, sangat mungkin akan kembali ke status Aktif Normal.

”Status Waspada itu baik untuk Merapi, baik untuk pendaki, baik untuk masyarakat sekitar Merapi,” tegasnya.

Setelah gejolak Senin pagi, Merapi memang menunjukkan aktivitas yang menurun. Tetapi bagi Surono itu bukan sebuah jaminan. ”Turun saat ini, bukan turun terus, naik hari ini, bukan berarti akan naik terus. Memang gunung api ya naik turun seperti gergaji. Mari kita ikuti maunya Merapi,” pintanya.

Ketika ditanya apakah permintaan itu sudah disampaikan ke BPPTKG, Mbah Rono hanya menjawab ”Silakan tanya ke BPPTKG,” tutupnya.

Tentang sikap BPPTKG yang tetap tidak mau menaikkan status, Surono berkomentar “Ya, gak apa-apa to. Saya tidak bisa maksa. Saya hanya minta. Masing-masing punya tanggung jawab.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya